SAMARINDA – Memasuki Agustus, banyak penjual umbul-umbul dan bendera dadakan yang bertebaran di sepanjang jalan di Kota Tepian. Agar tidak semrawut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengarahkan para pengusaha dadakan ini ke Jalan Kesuma Bangsa.
Hal ini ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Samarinda, Ruskan. Ia mengatakan, pihaknya telah meminta penjual umbul-umbul untuk berjualan di sepanjang Jalan Kesuma Bangsa agar tidak berantakan.
“Sebenarnya dalam aturan memang tidak boleh berjualan di trotoar jalan. Namun karena ini menjelang peringatan kemerdekaan, ada pengecualian. Dengan catatan berjualan di lokasi yang kami tentukan, tidak berjualan di lokasi lain,” tegasnya.
Darma, salah seorang penjual umbul-umbul di Jalan Kesuma Bangsa ini menyebut, telah berjualan di Samarinda sejak tanggal 22 Juli. Awalnya ia berjualan di Jalan Pahlawan. Namun bersama pedagang lain ia kemudian digiring untuk berjualan di jalan tersebut.
“Jualan umbul-umbul ini usaha tahunan sih. Dan rata-rata kami dari Bandung, di sini semuanya satu distributor,” tutur Darma kepada media ini, Minggu (12/8) kemarin.
Berjualan dari pukul 10.00 Wita sampai 18.00 Wita, dia mengatakan penghasilannya terbilang lumayan. Meski tidak menentu, dalam sehari ia dapat mengasilkan uang ratusan ribu rupiah. Darma pun mengungkapkan harga yang ia tawarkan bervariasi, tergantung ukuran. Dari harga Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu.
“Mungkin karena ini kawasan ramai, dekat dengan kawasan perkantoran, di tengah kota juga. Makanya lumayan banyak yang beli,” ujarnya.
Darma mengaku terpaksa harus merantau ke Samarinda demi menjual bendera dan umbul-umbul. Lelaki 25 tahun ini berencana pulang kampung 16 Agustus nanti. “Sebenarnya lumayan (hasil) jualan di sini, tapi harus pulang kampung. Istri ada di sana. Lagipula ini cuma usaha tahunan, buat nambah penghasilan,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: