bontangpost.id – Tatapannya sedikit meratap. Nada suaranya kadang halus. Kadang sedikit ketus. Bahkan sempat meledak. Namun begitu dia terbuka dan bersedia berbincang dengan bontangpost.id kala disambangi di lapaknya, Senin (3/8/2020).
Emosi Hasbullah memang sempat naik. Ketika diajak berbincang soal alasannya bertahan jualan di badan Jalan KS Tubun. Atau jalan sekitar Pasar Taman Rawa Indah– Selanjutnya Pasar Tamrin. Padahal sudah “dibongkar” Satpol PP. Bahkan 4 hari berturut-turut. Sejak Rabu 29 Juli hingga 1 Agustus 2020.
Dia sedikit emosional bukan karena enggan diajak berbincang. Namun bosan karena dianggap biang masalah. Pangkal macet. Penyebab keruwetan jalan. Bosan karena ditertibkan pemerintah, diminta pindah dari lapaknya saat ini, namun tidak diberikan solusi.
“Bongkar-bongkar saja. Tapi tidak diberikan solusi. Kami mau makan apa kalau begitu,” ujarnya, nada suara Hasbullah sedikit lunak.
Sudah menahun Hasbullah menjual ikan dekat Pasar Tamrin. Ketika pasar itu masih proses pembangunan. Dia sadar, yang dilakukannya itu ilegal. Namun dia tak tahu hendak menjual di mana bila lapaknya digusur.
“Bukan tidak mau (pindah), cuma di mana kasihan kami cari makan (sumber penghasilan, Red.) kalau tidak di sini. Sementara kami tidak dapat tempat di pasar baru,” urai Hasbullah.
Senada diungkapkan pedagang lain, Iqbal. Dia mengaku sudah jualan buah-buahan, khususnya jeruk nipis dan lemon jauh sebelum Pasar Rawa Indah terbakar. Lantas ketika pindah ke pasar sementara, dia tak mendapat tempat. Walhasil, dia berjualan di badan Jalan KS Tubun.
Kata Iqbal, dia paham bila banyak yang mengeluh akan keberadaan mereka. Hanya saja dia, berikut pedagang lain yang bertahan di bahu jalan bingun, di mana lagi membuka lapak. Di bahu jalan dianggap menganggu. Ingin jualan di gedung baru tapi tak mendapat lapak.
“Siapa yang mau jualan di sini. Cuma tidak tahu mau jualan di mana lagi,” ujarnya.
Sebabnya dia berharap kembali dibuk ruang dialog antara pedagang di bahu jalan pemerintah. Harus ada musyawarah bersama agar tercapai win-win solution bagi seluruh pihak. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post