bontangpost.id – Pemerintah mengizinkan seluruh event dan kegiatan olahraga untuk digelar. Dengan catatan, panitia siap memberlakukan penerapan aplikasi PeduliLindungi di venue. Lantas bagaimana pengaplikasiannya kelak di lapangan?
Jubir Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana menjelaskan, ide ini sejatinya sudah pihaknya ajukan jauh sebelum edaran terbaru wali kota diterbitkan. Pun yang disarankan menggunakan aplikasi PeduliLindungi bukan cuma event, tapi tempat lain yang ramai dikunjungi publik. Seperti rumah makan, cafe, kantor pemerintahan, dan lain sebagainya.
“Saat persiapan Nataru (Natal dan tahun baru) sudah kami sampaikan, cuma belum (wajib) karena waktunya kepepet. Jadi berikutnya ini diwajibkan,” kata Adi Permana kepada bontangpost.id, Minggu (9/1/2022).
Adi menjabarkan, sebenarnya tidak banyak hal diperlukan untuk menerapkan aplikasi ini. Yang dibutuhkan ialah, QR Code atau kode batang yang diletakkan di venue, serta aplikasi PeduliLindungi itu sendiri.
Untuk mendapatkan QR Code, lanjutnya, pengelola atau penanggung jawab mesti mengajukan permintaan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Bisa melalui surat atau surat elektronik (email). Pengelola sendiri yang harus mengajukan permintaan QR Code. Pasalnya ini terkait data di venue, seperti luasan, lokasi, dan kapasitas venue.
“Di sini mungkin yang butuh waktu, karena untuk dapat kode itu harus ngantri,” ujarnya.
Bila sudah mendapat QR Code, pengelola hanya diberi akses untuk melihat grafik kunjungan, tapi tidak bisa mengutak-atik data di dalamnya. Sebab ketika masyarakat sudah melakukan pemindaian (scan), seluruh data langsung terintegrasi di pusat. Masyarakat juga hanya bisa melihat tingkat kunjungan melalui aplikasi di ponsel mereka.
“Nanti di sana kelihatan semua. Berapa yang masuk, apakah dia (masyarakat) masih bisa masuk atau tidak,” bebernya.
Sementara bagi masyarakat, yang dibutuhkan hanya menginstal aplikasi itu. Tentu dibutuhkan ponsel pintar yang mendukung PeduliLindungi. Masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi, datanya praktis ada di aplikasi.
“Otomatis itu. Karena semua terintegrasi di pusat,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: