BONTANG –Permasalahan akses menuju kampung Nyerakat Kiri dan Loktunggul menjadi salah satu alasan belum dilakukannya penyambungan listrik. Mengenai hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota (DPUPRK) Bontang baru mau melakukan survei jalan tersebut.
Kabid Bina Marga DPUPRK Bontang Bina Antasariansyah mengaku belum mengetahui secara persis kondisi jalan dua kampung itu. Ia pun berencana untuk melakukan survei terlebih dulu pekan depan. “Diupayakaan pekan depan surveinya,” ucapnya kepada Kaltim Post (induk Bontangpost.id)
Setelah disurvei, jika memungkinkan bisa diusulkan penganggarannya pada APBD 2020. “Yang jelas tahun ini belum bisa dianggarkan,” tambahnya.
Kampung Nyerakat Kiri yang terdapat sekitar tujuh rumah penduduk, memiliki akses jalan yang sulit dilewati atau kondisi rusak parah sekitar 3 kilometer. Sementara Loktunggul yang memiliki 15 rumah penduduk, juga tersandung soal akses jalan 1 kilometer.
Sebelumnya, Manajer Umum PLN Bontang Alimuddin mengatakan, kampung Nyerakat Kiri yang jumlah rumah penduduk tidak proporsional. Kemudian kampung Loktunggul akses jalan menuju lokasi belum memadai. “Semuanya sudah masuk dalam usulan. Tapi tahun ini belum ada anggarannya,” sebutnya.
Ia menambahkan, pada dasarnya PNL Bontang tetap akan melakukan penyambungan listrik. Akan tetapi tentu permasalahan akses lebih dulu diselesaikan.
Diketahui, dua kampung lainnya yang sempat tidak teraliri listrik karena permasalahan lahan, kini sudah mulai disambungkan listrik setelah terbit surat edaran terbaru dari Sekkot Bontang. Yakni Sekambing dan Rama. (Arsyad/Prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: