BONTANG – PT Pelni menyebut Pelabuhan Loktuan masih belum memadai. Pasalnya, untuk kapal di atas GT 2.000 ke atas tak bisa singgah di Pelabuhan Umum Loktuan. Hal ini berkaitan dengan permintaan Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang terkait usulan penambahan armada kapal penumpang.
Kepala Cabang Pelni Balikpapan yang membawahi wilayah Samarinda dan Bontang, Yohanes Bane mengatakan apa yang dikatakan Kadishub Bontang bahwa KM Queen Soya itu bukan milik Pelni, tetapi merupakan milik swasta.
Sementara Pelni memang hanya menyediakan satu armada saja di Bontang untuk angkutan mudik Lebaran. “Di Bontang hanya satu kapal yang disediakan dari Pelni, tetapi untuk mengantisipasi membludaknya penumpang maka disediakan dua kali keberangkatan,” jelas Yohanes, beberapa waktu lalu.
KM Binaiya yang disediakan di Bontang pun rutenya yakni Bontang-Awerange-Pare Pare-Makassar. Jadwal keberangkatannya pada 1 Juni lalu dan 4 Juni hari ini. Yohanes mengatakan, permintaan Kadishub Bontang terkait KM Tidar dan KM Kambuna, bahwa KM Kambuna sudah lama diserahkan ke angkatan laut kurang lebih 10 tahun lalu. Sementara KM Tidar GT 2.000, sedangkan kapal GT 2.000 tidak bisa sandar di Pelabuhan Umum Loktuan. “Walaupun beliau (Kadishub Bontang, Red) meminta, itu tidak bisa masuk karena kondisi pelabuhan,” ujarnya.
Termasuk dermaga yang tidak bisa menampung kapal GT 2.000 dengan panjang 149 meter dan kedalaman laut sekitar 6 meter. Sementara, lanjut Yohanes, KM Binaiya jika singgah di Bontang seperti menggantung. “Jadi karena pelabuhan yang belum memadai, dan dermaga yang tidak bisa menampung GT 2.000,” ungkapnya.
Tetapi, kepedulian dari Pelni, karena awalnya hanya satu keberangkatan, saat ini ditambah dua kali keberangkatan. Sedangkan untuk KM Egon memang sedang jadwal dock. Dalam peraturan Menteri Perhubungan, untuk mudik kapal harus dalam kondisi bagus berlayar. “Apalagi berlayar dari wilayah Bontang ke pulau lain, makanya tidak bisa dipaksakan berlayar jika sudah masuk jadwal dock,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kadishub Bontang Sukardi telah mengusulkan permintaan tambahan armada untuk di Bontang melalui surat kepada Pelni. Mengingat KM Queen Soya tidak mengangkut angkutan lebaran dari Bontang dan rutenya dipindah oleh Pelni. Padahal, KM Queen Soya merupakan kapal milik swasta dan tidak ada sangkut pautnya dengan Pelni.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post