bontangpost.id – DBL Indonesia selaku penyelenggara Honda DBL 2021 East Kalimantan Series terus berkoordinasi secara intens dengan Satgas Covid-19, serta pengambil kebijakan setempat. Terkait penerapan protokol kesehatan ketat selama berlangsungnya kegiatan. Demi keamanan serta keselamatan seluruh yang terlibat pada liga basket pelajar terbesar di tanah air ini.
Sebagai langkah antisipasi serta pencegahan, terhadap lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda dan Balikpapan dalam beberapa hari terakhir ini. Serta, berdasarkan arahan hasil koordinasi intensif dengan Satgas Covid-19 dan pengambil kebijakan setempat, DBL Indonesia selaku penyelenggara memutuskan final party Honda DBL 2021 East Kalimantan Series, yang direncanakan berlangsung Jumat (4/2), dilangsungkan tanpa kehadiran penonton.
Kepada seluruh yang terlibat secara langsung, sesuai protokol kesehatan, mulai dari peserta tim basket dan tim dance, ofisial masing-masing tim, panitia, wasit dan petugas pertandingan, wajib menjalani tes swab PCR secara berkala. Termasuk pengambilan tes pada H-1 menjelang final party yang dilakukan Kamis (3/2). Sebagai syarat utama bagi siapapun untuk diperbolehkan berada di venue kegiatan.
Dari hasil swab test PCR yang dilakukan terhadap para pemain tim basket, tim dance, serta ofisial dari dua tim finalis putri, yakni SMAN 1 Balikpapan dan SMKN 2 Balikpapan, dinyatakan negatif. Sehingga, keduanya layak bertanding pada partai puncak yang akan dilangsungkan Jumat (4/2) sore ini di GOR Sempaja, Samarinda. Tip off direncanakan mulai pukul 15.00 dan akan ditayangkan secara livestream melalui aplikasi DBL Play dan YouTube.
Kondisi berbeda terjadi pada partai final putra yang mempertemukan SMA Sunodia Samarinda versus SMAN 1 Balikpapan. Hasil swab test PCR yang dilakukan pada H-1 menjelang final party, Kamis (3/2), mengkonfirmasi terdapat tambahan satu pemain lagi dari SMA Sunodia Samarinda yang positif Covid-19. Berarti, total sebanyak lima dari sembilan pemain yang didaftarkan dalam roster SMA Sunodia Samarinda telah dinyatakan positif Covid-19. Dengan hanya menyisakan empat pemain, tim putra SMA Sunodia Samarinda tidak memenuhi syarat minimal bertanding sesuai regulasi, yakni minimal 5 (lima) pemain.
Berdasarkan hasil koordinasi DBL Indonesia dengan Satgas Covid-19, DBL Indonesia memutuskan terpaksa menunda partai final putra SMA Sunodia versus SMAN 1 Balikpapan.
“Keputusan menunda (final putra) ini sebagai langkah mitigasi yang harus dilakukan demi kepentingan bersama. Sesuai dengan komitmen kami sejak awal, yakni mengutamakan protokol kesehatan demi keamanan dan keselamatan bersama. Soal kapan waktu pelaksanaan partai final putra yang tertunda, kami akan susun kemudian,” terang Donny Rahardian, Wakil Direktur DBL Indonesia. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: