BONTANG – Rencana pembangunan Bontang City Mall (BCM) masih belum ada tanda-tanda dimulainya pengerjaan. Kendati pada kawasan itu telah ditetapkan sebagai titik bangunan pusat perbelanjaan baru bagi publik Kota Taman. Melalui peletakan batu pertama oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni di hadapan investor pada saat rangkaian perayaan HUT Bontang, Oktober 2019 silam.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Puguh Harjanto mengatakan proses groundbreaking tersendat belum terbitnya izin lingkungan dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). “Izin lingkungan dan Amdal masih dievaluasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” kata Puguh.
Investor telah melakukan presentasi akhir dua hari lalu. Tentunya dokumen tersebut membutuhkan penyempurnaan. Jika konsultan cepat dalam perbaikannya diprediksi penyempurnaan rampung dalam 2-3 hari. “Ini hanya menunggu proses perizinan dari DLH. Perizinan lainnya sudah dikantongi investor,” sebutnya.
Jika Amdal selesai maka Izin Mendirikan Bangunan (IMB) siap untuk diterbitkan. Termasuk dengan kewajiban pelunasan retribusi IMB. Diketahui, syarat pendirian bangunan jika investor telah memegang IMB. Konon, kontraktor untuk pembangunan mal tersebut telah ditunjuk. Proses pelelangan berada di lokasi kantor pusat dari pihak investor.
Awak media Kaltim Post (induk Bontangpost.id) berupaya menghubungi beberapa pejabat DLH Bontang. Sayangnya, upaya komunikasi belum tersambung hingga berita ini ditulis. Sebagai informasi, total investasi BCM mencapai Rp 80 miliar. Lokasi pembangunan berada tepat di depan Kantor Kelurahan Tanjung Laut. Total area seluas dua hektare. Konsep bangunan nantinya terdiri dari lima lantai. Dua lantai digunakan untuk parkir dengan model bawah tanah.
Sejauh ini tiga tenan besar dipastikan bergabung. Meliputi bioskop Cinema XXI, pusat perbelanjaan Matahari, dan Hypermart. Pembangunan BCM ini mulai tercetus sejak 2015 lalu. Kala itu, pembebasan lahan sudah dilakukan oleh pihak investor. Namun, ada beberapa wilayah yang kepemilikannya Pemkot Bontang. Sehingga perlu ditukar guling sebanyak Rp 240 juta. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post