bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan pembangunan sarana penunjang replika rumah adat Guntung dilanjutkan tahun ini.
Kepala Disdikbud Bambang Cipto Mulyono mengatakan sarana tersebut bukan infrastruktur utama. Melainkan area penunjang dari bangunan itu.
“Mulai dari jembatan, pemasangan paving block, musala, hingga taman,” kata Bambang.
Terkait anggaran yang dikucurkan mengacu Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) senilai Rp14 miliar. Terkait proses lelang akan diajukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam waktu dekat. Saat ini tender masih untuk pengawasan teknis.
Diperkirakan pengerjaan akan rampung pada akhir tahun. Disinggung mengenai pembangunan tahun ini masih bertahap. Menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Nantinya ada penambahan sarana di tahun depan.
“Masih ada pagar dan gapura. Kami akan rencanakan tahun depan,” ucapnya.
Sehubungan volume pengerjaan saat ini dan desainnya, ia belum bisa membeberkan. Pada tahun lalu pemkot mengucurkan anggaran senilai Rp6,5 miliar untuk infrastruktur ini. Mayoritas material untuk bangunan kerajaan kutai ini menggunakan bahan kayu ulin. Terdiri dari dua lantai. Bentuk pengerjaan kala itu mencakup tanah dan pondasi, struktur beton, dinding dan lantai, plafon, kusen dan pintu, rangka atap, instalasi listrik, hingga sanitasi.
“Sebelumnya lahannya sudah dipersiapkan. Tahun kemarin itu pembangunan gedung utamanya,” tutur dia.
Menurutnya perkembangan penduduk perkotaan atau wilayah Indonesia yang pesat sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang serius.
Tingginya tingkat kepadatan penduduk tanpa diimbangi dengan penyebaran penduduk yang merata akan menyebabkan terjadinya ledakan penduduk didaerah-daerah tertentu, terutama pada daerah yang memiliki daya tarik yang cukup kuat, baik segi ekonomi, fasilitas sosial yang memadai, jaminan keamanan, kondisi geografis yang baik, maupun aspek sosial lainya.
Dengan bangunan replika rumah adat ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk mengetahui budaya. Salah satunya yakni budaya kutai. Sebelumnya Lembaga Adat Kutai Kota Bontang juga mendukung dari pembangunan ini. Rencana pembangunan ini telah disuarakan sejak 2017 silam.
Kehadiran bangunan ini, dapat dilengkapi oleh dinas terkait sebagai tempat edukasi terkait sejarah Kerajaan Kutai. Dengan begitu dapat menambah wawasan pengunjung. Selain itu dapat dibarengi dengan pengembangan wisata lainnya, salah satunya seperti susur sungai Kanimbungan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post