bontangpost.id – Sengkarut pembebasan lahan diklaim jadi kendala utama molornya pembangunan turap sepanjang 85 meter di RT 11, Kelurahan Guntung.
Hal itu diungkapkan Kepala Bapelitbang Bontang Amirudin. Kata dia, progres terbaru saat ini ialah menunggu jawaban dari CSR perusahaan sekitar.
Adapun Pemkot Bontang hanya menganggarkan proyek pembangunan turap saja. Yakni senilai Rp1,5 miliar melalui APBD murni, tidak dengan relokasi rumah warga.
“Hari ini mereka (CSR) mau menentukan keputusannya. Soalnya kemarin sudah minta waktu seminggu,” ujarnya saat ditemui, Senin (21/8/2023).
Diungkapkan Amir, dua dari sembilan rumah yang terkena dampak penurapan belum memiliki lahan. Itu sebabnya, pembebasan lahan kian alot. Sebab, untuk proses relokasi rumah warga, pihaknya meminta bantuan CSR perusahaan. Ia berharap CSR perusahaan bisa memberikan kepastian secepatnya.
“Apabila keputusannya terlambat maka bisa berdampak pada nasib pembangunan turap,” sambungnya.
Bila pembangunan turap tidak terlaksana dalam waktu dekat, maka anggaran yang ada akan dialihkan ke APBD Perubahan. Proses pengerjaannya pun dirancang hanya memakan waktu tiga bulan saja. Yakni mulai Oktober.
“Jadi, anggarannya tidak sampai silpa. Karrna kita alihkan. Diharapkan dalam tiga bulan itu selesai,” timpalnya.
Bilang Amir, konsep rumah yang akan dibangun untuk sembilan kepala keluarga yang terdampak sebagai bentuk ganti untung diseragamkan seperti rumah layak huni.
“Prinsipnya, rumah yang akan kami bangunkan sama semua. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: