bontangpost.id – Klaim kajian yang dilakukan Pemkot Bontang sebelum memasang pembatas di simpang Jalan Pattimura dipertanyakan. Mengingat hanya dalam dua bulan itu akhirnya dibongkar. Bukan oleh pemerintah. Namun warga. Setelah mendapat persetujuan pemkot.
Pembatas itu dibongkar Sabtu (30/1/2021). Padahal anggaran yang dihabiskan untuk membangunnya tidak sedikit. Harus merogoh kocek Rp 150 juta. Termasuk di dalamnya biaya renovasi jembatan dan trotoar.
Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang menyebut, kajian yang dilakukan tidak mendalam. Pun pengambilan keputusan dilakukan terburu-buru. Dia tidak heran akhirnya pembatas itu berujung pembongkaran.
“Kalau ada kajian, pemkot pasti bisa mempertahankan itu. Tidak dibongkar,” kata Bakhtiar.
Di tengah kondisi keuangan yang menurun, kata politikus NasDem ini, seharusnya pemkot lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. “Dananya bisa dialihkan untuk keperluan yang lebih penting,” tuturnya.
Setelah dibongkar, Bakhtiar meminta agar dilakukan rekayasa lalu lintas. Harapannya, bisa menekan kecelakaan. Dia mencontohkan agar kendaraan dari arah Jalan Pattimura tidak dibolehkan belok kanan. Sehingga harus memutar dulu. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: