Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 18 Januari 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Pemborong Jargas Ngeluh Belum Dibayar

Reporter: BontangPost
Jumat, 24 November 2017, 11:19 WITA
dalam Bontang
2 menit dibaca
Pemborong Jargas Ngeluh Belum Dibayar

KELUHAN PEMBORONG: Gas sudah mulai masuk, tetapi pihak pemborong masih menunggu pembayaran yang belum terselesaikan, tampak Lardi memperlihatkan SPK pengerjaan pemasangan pipa jargas. (MEGA ASRI/BONTANG POST)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

BONTANG – Proyek jaringan gas (jargas) yang tahun ini mendapatkan 8.000 sambungan sudah mulai rampung. Bahkan di salah satu kelurahan akan mulai masuk gas (gas in) dan bisa digunakan warga. Namun demikian, ketika gas itu akan masuk atau gas in masih terdapat satu permasalahan yakni pemborong yang belum dibayar oleh kontraktor pelaksana.

Hal tersebut tentu menjadi keluhan bagi pemborong yang sudah mengeluarkan modalnya. Meski seharusnya, ketika gas in kondisinya sudah clean and clear. Sementara, jika pemborong belum dibayar dikhawatirkan bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Lardi Dahono sebagai pemborong menyatakan, bahwa pihaknya belum mendapat sisa pembayaran sebesar Rp 1.516.005.000 dari total Rp 2.443.005.000. artinya, Kontraktor pelaksana dalam hal ini PT Torindo Utama Sakti (TUS).

“Sudah selama kurang lebih 4 bulan, tagihan kami belum dibayar, padahal dalam kontrak kerja pembayaran dilaksanakan setiap bulan,” jelas Lardi saat ditemui di Hotel Equator bersama Ketua Himpunan Pengusaha Lokal Bontang (HPLB) Eko Satrya, Kamis (23/11) kemarin.

Baca Juga:  BME Mulai Putuskan Jargas Pelanggan

Dikatakan Lardi, dirinya datang ke Bontang berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) pada tanggal 26 Juli 2017 dari Direktur PT TUS yakni Abdul Wahab. Lardi pun telah mengerjakan pekerjaannya selama 39 hari, kemudian PT TUS melakukan take over secara musyawarah ke PT Kaltim Citra Nusantara (KCN) atas persetujuan PT TUS.

“Terkait hal itu, saya tidak keberatan yang terpenting kewajiban PT TUS dan PT KCN untuk membayar kami itu dilaksanakan, dan saat take over itu ada kesepakatan bahwa tiap bulan pembayaran akan dilakukan,” tegas dia.

Lardi yang mengerjakan pekerjaan manual boring yakni penggalian dan pemasangan pipa PE 63 mm sudah diselesaikan. Termasuk pekerjaannya sebagai lowering atau gelar pipa serta pengukuran dan penimbunan kembali pasir landasan dan pemasangan penutup pipa dengan batako juga sudah dilaksanakan dengan baik. Sehingga jumlah invoice untuk kontraktor pelaksana senilai Rp 2.443.005.000 dan sudah diberikan tagihannya sejak bulan Agustus dan September.

“Tetapi, tagihan awal kami sebesar Rp 1 miliar saja baru mereka bayar Rp 927 juta itu pun dicicil hingga 9 kali, dan sisanya hingga sekarang belum ada pembayaran,” bebernya.

Baca Juga:  Ruang Sidang Paripurna Rusak Parah

Oleh karena itu, ketika rencana gas masuk atau gas in, Lardi mengharapkan ada pembayaran terlebih dahulu.

“Minimal kontraktor pelaksana membuat surat perjanjian antara kami untuk membuat surat pernyataan waktu pembayarannya,” pinta dia.

Hingga bulan ke-4 ini, dikatakan Lardi tidak ada itikad baik dari kontraktor pelaksana. Padahal, pihaknya sudah kehabisan modal dan belum membayar ke-180 pekerjanya.

“Intinya kami sudah melaksanakan tugas dan tinggal menunggu realisasi pembayaran. Karena modal lokal dan kewajiban kami kepada karyawan belum terselesaikan. Ini tentu mengakibatkan penderitaan banyak orang,” papar dia.

Ketua HPLB, Eko Satrya mendesak agar kontraktor pelaksana segera membayar pemborong yang pekerjaannya sudah selesai. Hal tersebut dianggap menyangkut multi efek. Mengingat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jadi ini ketika gas in seharusnya sudah clean and clear soal pembayaran. Karena jangan sampai pemborong mau mengambil lagi pipa yang telah dipasangnya,” jelas Eko.

Tentunya jika pemborong memaksa mengambil haknya, tentu akan mengganggu progres pekerjaan konstruksi jargas. Apalagi, Eko menyebut tahun depan Bontang mendapat lagi jatah sebanyak 5.000 sambungan.

Baca Juga:  Menteri ESDM Janjikan Bontang Bakal Jadi City Gas di 2020

“Prinsip gas in ini seharusnya sudah clean and clear. Untuk clear-nya kontraktor pelaksana diminta membuat surat pernyataan kesanggupan bayar,” ujarnya.

“Tolong diselesaikan dulu permasalahan itu, baru dilakukan gas in, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

Dalam hal ini, Lardi telah mengerjakan 5 sektor yakni RS-04 (Kanaan), RS-05 (Satimpo), RS-07 (Bontang Kuala), RS-08 (Tanjung Laut), RS-10 (Berbas Pantai) dan RS-11 (Berebas Tengah). Gas yang akan masuk yakni di wilayah Satimpo. Karena salah satu syarat bahwa proyek tersebut tidak cacat yakni masuknya gas di satu sektor.(mga)

 

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: bessai beritajargas
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan18Tweet11Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Bertambah 98 Pasien Covid-19, 9 Kelurahan Masuk Zona Merah

Bertambah 98 Pasien Covid-19, 9 Kelurahan Masuk Zona Merah

Minggu, 17 Januari 2021, 19:45 WITA
Carockazz Galang Dana bagi Korban Gempa Sulbar, Desak Pemkot Bontang Kirim Bantuan

Carockazz Galang Dana bagi Korban Gempa Sulbar, Desak Pemkot Bontang Kirim Bantuan

Minggu, 17 Januari 2021, 11:01 WITA
RS Amalia dan RSIB Yabis Layani Pasien Covid-19, Pilih Hotel Jadi Ruang Isolasi

RS Amalia dan RSIB Yabis Layani Pasien Covid-19, Pilih Hotel Jadi Ruang Isolasi

Minggu, 17 Januari 2021, 10:00 WITA
Selama PPKM, Akad Nikah Boleh, Resepsi Dilarang

Selama PPKM, Akad Nikah Boleh, Resepsi Dilarang

Minggu, 17 Januari 2021, 08:40 WITA
Tambah 85 Orang Terpapar Covid-19 Dalam Sehari

Tambah 85 Orang Terpapar Covid-19 Dalam Sehari

Sabtu, 16 Januari 2021, 19:13 WITA
Semua Tempat Wisata Tutup Selama PPKM

Semua Tempat Wisata Tutup Selama PPKM

Sabtu, 16 Januari 2021, 14:08 WITA
Postingan Selanjutnya
Waduh!!! ABG Tewas Gantung Diri di HOP

Waduh!!! ABG Tewas Gantung Diri di HOP

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Istri Pemancing yang Hilang: Doakan Suami Saya Ditemukan

Istri Pemancing yang Hilang: Doakan Suami Saya Ditemukan

Selasa, 12 Januari 2021, 14:01 WITA
Sah, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Digelar hingga 31 Januari

Sah, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Digelar hingga 31 Januari

Sabtu, 16 Januari 2021, 09:22 WITA
Terjerat Dugaan Penipuan, IRT di Bontang Kuala Diringkus

Terjerat Dugaan Penipuan, IRT di Bontang Kuala Diringkus

Rabu, 13 Januari 2021, 11:24 WITA
Kesaksian Sahabat Pemancing yang Ditabrak Tanker: Ucapkan Takbir, Hilang Bersama Kapal Karam

Kesaksian Sahabat Pemancing yang Ditabrak Tanker: Ucapkan Takbir, Hilang Bersama Kapal Karam

Kamis, 14 Januari 2021, 11:48 WITA
Adi Darma Terpapar Covid, Basri Sebut Terima Banyak Simpati dan Dukungan

Tiga Mantan Wali Kota Bontang Dijadikan Nama Jalan

Senin, 11 Januari 2021, 13:58 WITA
Bertambah 98 Pasien Covid-19, 9 Kelurahan Masuk Zona Merah

Bertambah 98 Pasien Covid-19, 9 Kelurahan Masuk Zona Merah

Minggu, 17 Januari 2021, 19:45 WITA
Mencegah Proses Penuaan Dini, Ini 3 Manfaat Es Batu untuk Kulit Wajah

Mencegah Proses Penuaan Dini, Ini 3 Manfaat Es Batu untuk Kulit Wajah

Minggu, 17 Januari 2021, 17:00 WITA
Gauli Anak Sendiri, AF Didakwa Pasal Berlapis 

Anak Laporkan Ayah Kandung dan Guru Silat karena Berbuat Asusila

Minggu, 17 Januari 2021, 14:02 WITA
Resep Sup Rolade Berkuah Segar

Resep Sup Rolade Berkuah Segar

Minggu, 17 Januari 2021, 13:00 WITA
Masih Banyak yang Terisolasi, Banjir Barabai Sudah Menelan Korban Jiwa

Masih Banyak yang Terisolasi, Banjir Barabai Sudah Menelan Korban Jiwa

Minggu, 17 Januari 2021, 12:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.