Pemerintah Pusat Dianggap Belum Adil, Anggaran untuk Jalan dan Jembatan Sangat Kecil

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi

bontangpost.id – Meski dalam perjalanannya Pemprov Kaltim mendapat banyak bantuan keuangan untuk memperbaiki dan membangun jalan dari pemerintah pusat. Namun kondisi itu dianggap belum ideal, bila dibandingkan kontribusi Kaltim yang besar.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyebut, hingga kini konsentrasi APBN pemerintah masih beredar di Pulau Jawa. Mencapai 60 persen. Sehingga dengan bantuan anggaran ke Kaltim senilai Rp 1,8 triliun untuk pembangunan jalan dan jembatan disebut sangat kecil.

“Rp 1 triliun itu kecil,” kata Hadi menyinggung terkait penyediaan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) untuk preservasi jalan dan jembatan di wilayah Kaltim.

Pemprov, kata dia, tetap berkomitmen untuk bisa menggelontorkan APBD Kaltim untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan. Khususnya yang berstatus milik provinsi. Namun Hadi mengajak agar sektor swasta juga ikut membantu.

“Keterlibatan dan bantuan antara pemerintah pusat, daerah hingga kabupaten kota dan swasta diperlukan agar jalan-jalan di Kaltim semakin baik,” ucapnya setelah menghadiri pelantikan Pengurus Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Kaltim di Swiss-Belhotel Balikpapan, (20/5).

Apalagi, kata dia, di tengah posisi Kaltim yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), maka keterlibatan APBN selayaknya lebih banyak untuk pembangunan di Kaltim. “Harapan kami, pemerintah pusat terus membantu Kaltim,” ujarnya.

Untuk diketahui, total APBN yang masuk ke Kaltim pada 2023 sekitar Rp 10,6 triliun. Yang dialokasikan pusat untuk peningkatan atau pembangunan jalan di Kaltim.

Tetapi dari jumlah gelontoran APBN itu, sekitar Rp 8,7 triliun terpusat pada penguatan infrastruktur jalan yang berkelindan dengan IKN. Sisanya sekitar Rp 1,8 triliun baru dialokasikan ke beberapa ruas jalan se-Kaltim.

Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Perbatasan Kaltim Teuku Surya Dharma menuturkan, pengerjaan jalan juga tidak bisa dilakukan maksimal mengingat anggaran bergantung dari pusat.

Adapun, berbagai faktor penghalang dirasakan tim pekerja pembangunan jalan. Dimulai dari kondisi alam, kondisi pengetahuan masyarakat akan pentingnya pembangunan terkait lahan hingga jalur logistik yang menggunakan jalur sungai dan masih sangat mahal. Selain itu terbatasnya kontraktor yang mau investasi peralatan ke Mahulu. (rom)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu slot raffi ahmad 88