Pemkot Bontang Ajukan Tiga Skema Pembangunan Jargas

Pemkot Bontang memiliki tiga opsi yang akan diajukan ke pemerintah pusat terkait pemasangan jargas. (FOTO: ADIEL KUNDHARA/KP)

bontangpost.id – Pemkot Bontang akan hadir dalam focus group discussion (FGD) 3 Juli 2024 mendatang di Yogyakarta. Kegiatan ini akan melibatkan tiga kementerian. Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian ESDM. Utamanya menyangkut permohonan pembangunan jargas di Bontang.

Kabag Perekonomian dan SDA Setkot Bontang Moch Arif Rochman mengatakan ada tiga skema yang bakal diajukan pemkot dalam pembangunan jargas kepada pemerintah pusat. Ini masih akan dibahas. Jadi memang kami siapkan tiga opsi, kata Arif.

Opsi pertama ialah pembangunan menggunakan APBN. Artinya kewenangan berada di pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM. Opsi ini seperti pembangunan sebelumnya.

Mengacu data yang sudah kami serahkan pada Mei lalu yakni 11.214 sambungan rumah. Termasuk kawasan Bontang Lestari yang belum ada dari dulu, ucapnya.

Selanjutnya pemkot menawarkan jika opsi pertama tidak bisa terealisasi maka APBD siap untuk menjadi sumber anggaran. Nantinya pemkot akan menghibahkan anggaran tersebut ke pusat. Sehubungan porsinya tentunya akan menunggu hasil pembahasan.

Menurutnya konteks ini pernah diterapkan ketika kewenangan guru SMA ditarik ke provinsi. Terkait pemberian insentif maka pemkot menghibahkan ke pemprov selama ini.

Pusat tetap yang membangun jargasnya. Karena daerah tidak memiliki kewenangan untuk membangun jargas. Pasca UU 23/2014, tutur dia.

Terakhir skema yang diajukan ialah kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Sebenarnya skema ini yang didorong Kementerian ESDM. Bahwasanya pembangunan di Bontang bisa menempuh KPBU. Skema ini pernah diterapkan di Batam.

Menarik investor membangun jargas di Bontang. Tapi biasanya KPBU kalau daerah tidak punyai duit, teranya.

Nantnya KPBU yang akan didiskusikan ialah bisa skema itu tetapi dengan APBD. Karena kas daerah Bontang ini mencukupi untuk pembangunan jargas tersebut. Konsep ini perlu pendalaman. Biasanya KPBU ada nilai ekonomisnya. Sama seperti pembangunan jalan tol. Investor mendapatkan bagi hasil, sebutnya.

Pembangunan jargas di Bontang ini penting. Pasalnya Bontang merupakan daerah pengolah migas. Belum lagi nantinya Bontang menjadi penyangga bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Diketahui, jumlah terbanyak menyasar Kelurahan Loktuan. Angkanya yakni 1.973 kepala keluarga yang memohon pemasangan jargas. Disusul Tanjung Laut dengan 1.404 kepala keluarga.

Pada posisi ketiga teratas yakni Kelurahan Api-Api dengan 1.077 kepala keluarga yang bermohon. Kanaan 256 kepala keluarga, Belimbing 785 KK, Gunung Telihan 425 KK, Bontang Baru 481 KK, Bontang Kuala 436 KK, Gunung Elai 700 KK, Guntung 395 KK.

Tanjung Laut Indah 740 KK, Berebas Tengah 952 KK, Berbas Pantai 420 KK, dan Bontang Lestari 944 KK. Serta untuk angka terendah menyasar Satimpo yaitu 226 KK. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version