BONTANG – Pemkot Bontang tidak memiliki niatan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang Aji Erlynawati mengatakan, mekanisme PSBB itu memiliki persyaratan khusus. Salah satunya terkait angka kematian akibat wabah tersebut.
“Angka kasus positif hanya satu dan saat ini sudah sembuh juga. Menurut kami tidak perlu PSBB sejauh ini,” kata Aji.
Kini, Pemkot Bontang fokus melakukan sejumlah upaya penanggulangan penyebaran. Wujudnya berupa pembatasan akses keluar-masuk menuju Kota Taman. Meliputi penutupan jalur alternatif yakni Jalan Arif Rahman Hakim (Gunung Kusnodo). Akses ini menghubungkan simpang empat Loktuan menuju kawasan Kutai Timur.
Tujuan pembatasan ini agar kendaraan melalui satu pintu yakni di Tugu Selamat Datang pukul 08.00 hingga 24.00 Wita, mulai kemarin. Pada jalur itu, setiap kendaraan bakal diawasi. Dinas Perhubungan (Dishub) membagi dalam tiga lajur. Rinciannya, satu lajur untuk akses keluar dari Kota Bontang, satu lajur akses masuk kendaraan barang, dan satu lajur akses masuk kendaraan penumpang.
“Setiap kendaraan masuk akan disemprot cairan disinfektan. Sementara penumpang akan didata. Baik identitas maupun asal perjalanan dari mana. Penumpang dicek suhu tubuhnya oleh tim medis,” ucapnya.
Pembatasan akses juga diberlakukan di tiga titik pos pemantuan yang didirikan oleh tim gabungan. Mencakup simpang tiga eks Pupuk Raya, simpang empat RS Amalia, dan simpang tiga Gunung Sari. Pembatasan akses ini berlaku mulai pukul 22.00 hingga 04.00 Wita tiap harinya.
Bahkan, petugas bakal rutin melakukan patroli. Tujuannya untuk membubarkan aktivitas warga yang bergerombol. Sehubungan upaya pemutusan mata rantai penyebarluasan wabah covid-19 melalui physical distance.
Pada transportasi laut, kapal pengangkut penumpang saat ini dihentikan. Baik kapal milik PT Pelni maupun perusahaan swasta. Meskipun demikian, kapal kargo tetap dapat bersandar di Pelabuhan Loktuan.
Pemkot Bontang pun telah mengucurkan anggaran untuk penanggulangan covid-19 sejumlah Rp 43 miliar. Anggaran itu terambil dari kegiatan yang gagal terlaksana akibat kondisi pandemi global ini.
“Digeser dari anggaran kegiatan seperti rakornis di tiap OPD maupun kegiatan lainnya yang tidak mungkin digelar. Nantinya jika situasi telah pulih, bakal dianggarkan kembali di pembahasan anggaran selanjutnya,” sebutnya.
Tak hanya itu, Pemkot pun bakal memberikan bantuan sosial dan pemulihan ekonomi. Terkhusus bagi warga yang terdampak wabah ini. Tiap penerima bakal memperoleh Rp 500 ribu. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post