Tiada angin tiada badai, Agustiawan tiba-tiba menghilang dari kediamannya di Dusun Wira I, RT 20 Desa Santan Ulu, Marangkayu, Kukar. Hampir dua pekan pemuda tunawicara kelahiran Samarinda, 32 tahun lalu itu tak diketahui keberadannya.
LUKMAN MAULANA, Bontang
Ahad (9/12) pekan lalu, Syahril Nosi dan keluarganya dibuat panik. Putra keduanya, Agustiawan alias Agus tak ditemukan di kamarnya. Pun setelah dicari ke seluruh bagian rumah.
“Dia meninggalkan rumah hari Sabtu (8/12) sekira pukul 20.00 Wita. Malam hari. Identitasnya ditinggal, dompet, KTP dan ponselnya tidak ada yang dibawa. Lalu hari kedua itu (Ahad) baru kami panik anak itu tidak ada di tempat,” tutur Syahril memulai kisah hilangnya Agus.
Hilangnya Agus lantas segera dilaporkan ke Polres Bontang dan juga Polsek Marang Kayu. Bahkan tim SAR disebut sudah turun mencari Agus yang awalnya diduga hilang di sungai sekitar kediamannya. Sayangnya pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.
“Banyak informasi dan dugaan lokasinya, tapi belum ada informasi yang akurat. Informasi ini saya tampung sementara dan saya telusuri satu per satu,” kata pria 53 tahun tersebut.
Selain menggantungkan asa pada kinerja aparat berwenang, Syahril beserta keluarganya turut melakukan pencarian. Syahril sendiri dengan mengendarai sepeda motor, berkeliling daerah Kukar hingga ke Bontang.
“Kemarin (Senin, 17/12) saya mencari ke Bontang Lestari. Diteruskan hari ini (kemarin, Red) saya masih mencari di daerah Bontang,” urai ayah empat anak ini.
Dalam pencarian itu, Syahril mampir ke setiap warung makan dan tempat-tempat keramaian yang dilewatinya. Demi mencari jejak putra tersayangnya yang hobi sepak bola tersebut. Hal itu dilakukannya lantaran Agus dikenalnya suka menongkrong dan menyaksikan televisi. Serta mendatangi tempat-tempat keramaian.
“Selebaran informasi kehilangan juga sudah dibuat dan saya minta untuk difotokopi lalu disebarluaskan,” terang Syahril.
Kepada Bontang Post, Syahril mendeskripsikan karakter dan ciri-ciri putranya yang lahir bertepatan peringatan HUT kemerdekaan RI itu. Meski tunawicara, Agus yang memiliki tinggi badan sekira 160 sentimeter ini merupakan sosok rajin bekerja. Pekerjaan apapun selama halal dan mampu dilakukan, akan diambilnya. Yang paling sering yaitu menjadi pekerja bangunan di sekitar lingkungannya.
“Dia anaknya tidak pilih-pilih pekerjaan. Asalkan ada yang memberi pekerjaan, ya, dia ambil. Dia anaknya telaten,” ungkap Syahril.
Saat meninggalkan rumah, diketahui Agus mengenakan kaus sepak bola berwarna biru dan celana panjang biru. Ciri khusus pria berkulit gelap dan berambut pendek ini yaitu suka menggulung celana panjangnya hingga setengah betis. Serta mengenakan topi dengan bagian belakang diputar ke depan.
Lantas, apa yang melatarbelakangi kepergian Agus? Syahril menyatakan tidak tahu secara pasti. Pasalnya sepengetahuan dia, Agus tidak pernah bepergian keluar daerah. Pun begitu, Agus biasanya hanya bersosialisasi dengan keluarga atau rekan-rekan yang sudah dikenalnya.
“Dia tidak mau ikut orang sembarangan walaupun diajak. Enggak tahu kenapa dua minggu lalu dia pergi. Entah apakah dia diajak seseorang atau menumpang mobil. Karena tidak ada yang melihat persis (kepergian Agus),” urainya.
Kepergian Agus ini juga disebut Syahril merupakan kali pertama. Sebelumnya dia tidak pernah pergi tanpa izin. Kalaupun pergi keluar, pasti akan pulang ke rumah untuk ganti pakaian. Meski belum mengetahui pasti penyebab hilangnya Agus, Syahril menduga bisa jadi lantaran kesal karena sebelumnya dimarahi sang ibu.
“Agus sempat dimarahi ibunya karena suka begadang. Mungkin dari situ dia kesal dan akhirnya pergi. Karena anak bisu (tunawicara, Red.) biasanya kalau dimarahi itu lalu dipendam kekesalannya. Akhirnya keluarlah dia,” duga Syahril.
Karenanya dia berharap kepada masyarakat Bontang, Kukar, maupun Sanggata, untuk melaporkan bila memiliki informasi keberadan Agus. Apalagi hilangnya Agus sudah memasuki dua pekan. Syahril khawatir. Apalagi Agus terlahir tunawicara alias tak bisa berbicara. Harapannya jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa Agus.
“Makanya saya waswas. Perkiraan saya sih (Agus) belum keluar area Bontang dan Kukar. Bila ada yang menemukan keberadaannya bisa menghubungi nomor saya di 0853 8829 5123 atau ke kepolisian. Semua cara sudah saya lakukan untuk menemukan anak saya, termasuk melalui media sosial,” tandasnya. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post