SANGATTA – Polder di Jalan Ilham Maulana, Sangatta Utara, kerap disalahgunakan. Lokasi itu ditengarai dijadikan wadah untuk mabuk-mabukkan dengan cara mengkonsumsi obat batuk dengan jumlah besar.
Yusuf, pengelola polder mengaku jenuh harus membersihkan sampah-sampah bungkus obat batuk setiap hari. Bahkan sudah menjadi rutinitasnya bersama dua rekannya usai jaga malam.
Penemuan bungkus seperti itu sudah menjadi pemandangan sehari-hari baginya. Ia telah menandai sejumlah titik yang dianggap rawan. Namun sulit diamankan, jika jumlah remaja itu lebih banyak dari tim pengamananya.
Tim yang dibentuknya atas permintaan pedagang di areal polder ini hanya beranggotakan tiga orang. Pasalnya, pedagang sering mengeluhkan kehilangan barangnya. Sehingga permintaan pengamanan itu disanggupi oleh Yusuf, untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan polder.
“Rasanya setiap malam ada saja yang ngumpul di sini. Padahal pagar depan sudah kami tutup kalau lewat jam 10 malam. Tapi mereka sering tembus lewat jalan lain. Susah juga, kalau ditegur pasti melawan,” ujarnya saat ditemui di kawasan polder, Minggu (21/10).
Lebih lanjut, pria yang menetap di Gang Damai ini mengeluhkan sulitnya penjagaan di kawasan ini. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak. Menurutnya hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
“Sudah setahun kami menjaga di sini. Sebenarnya pemerintah sempat menjanjikan menurunkan petugas keamanan sejak lima bulan lalu. Tapi sampai sekarang tidak ada,” terangnya.
Ia meminta agar pemerintah tidak tinggal diam. Jika dibiarkan ditakutkan menimbulkan keributan antarremaja. “Kalau aparat yang turun mereka bisa saja takut. Tidak seperti kami yang hanya melakukan pengawasan,” pungkasnya.
Yusuf juga berharap selain penertiban pada kawasan wisata alternatif tersebut, pedagang tidak menjual obat batuk secara berlebihan. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post