SANGATTA – Banyak laporan jika air sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batota kecamatan Sangatta Utara diduga mencemari sungai di daerah tersebut. Bahkan, bau tak sedap yang keluar dari TPA juga turut dikeluhkan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Encek Achmad Rafiddin Rizal, mengaku belum mengetahui perihal tersebut. Hanya saja, dirinya pernah mendapatkan laporan jika penanganan TPA yang berada di Batota tidak maksimal seperti yang diharapkan. “Kalau cemari sungai saya belum lihat dan belum tau. Tetapi saya pernah dengar jika pengelolaannya tidak efektif,” ujar mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) itu.
Tentunya, dengan tidak maksimalnya pengelolaan, akan berimbas pada lingkungan sekitar. Karena, air yang dihasilkan oleh sampah akan berwarna hitam dan berbau. Dengan demikian, akan menggangu apa yang ada diareal TPA tersebut. “Jadi memang, pengelolaannya harus efektif, maksimal dan terkontrol. Jika tidak, maka airnya akan hitam, dan berbau. Dan itu memang berbau air larian sampah,” katanya.
Akan tetapi, dirinya berjanji, setelah kewenangan TPA dilimpahkan ke DLH, maka akan dibenahi semaksimal mungkin. Sehingga, kemungkinan terburuk dapat terhindarkan. Tentunya, diperlukan manajemen yang baik dan matang.
“Jadi, kami akan benahi. Kami akan optimalkan. Tidak hanya TPA nya saja, akan tetapi juga limbahnya. Mulai dari rutin control, pengelolaan sampah, dan dan lainnya. Dengan begitu, selain aman, keadaan TPA juga tidak cepat penuh. Makanya diperlukan pengelolaan yang benar,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post