BONTANG – Pipa jaringan milik PDAM Tirta Taman dilakukan penggantian di dua titik. Meliputi depan kantor PDAM hingga simpang tiga RSUD Taman Husada serta dari arah berlawanan menuju depan SMP Bahrul Ulum. Sayangnya penggantian ini dikeluhkan oleh warga. Terutama bagi pengendara baik roda dua maupun empat. Sebab, pengerjaan mengakibatkan separuh lajur jalan ditutup.
Agus salah satu warga Guntung mengatakan lebar jalan menjadi sempit. Situasi lalu-lintas pun merayap di jam tertentu. Terutama pagi ketika memasuki jam kerja maupun sore hari saat pekerja hendak pulang menuju hunian mereka.
“Kalau ada truk tidak bisa didahului karena lajurnya sempit,” kata Agus.
Lantas, ia pun mempertanyakan durasi pengerjaan ini. Pasalnya ini telah memasuki akhir tahun anggaran. Tetapi proyek baru dimulai kurang lebih beberapa pekan lalu.
“Ada apa ini kok proyeknya baru dijalankan saat mau tahun berganti? Kenapa baru sekarang? Apakah yakin tidak akan molor?” tanyanya.
Kekhawatiran pun dilontarkan oleh warga Api-Api, Desi. Sehubungan dengan material pengerukan yang dapat mengakibatkan jalan menjadi licin ketika hujan turun. Karyawan di salah satu perusahaan di Kota Taman ini mengaku lajur itu merupakan akses utama yang dilaluinya ketika pulang kerja.
“Perlu hati-hati saat melintas di Jalan Bhayangkara dengan kendaraan roda dua setelah hujan karena tanah liatnya menyeberang di badan jalan sehingga licin,” ucapnya.
Ia berharap pengerjaan ini segera rampung. Pun demikian kondisi jalan mulus seperti sebelum pengerukan. Mengingat Desi mengaku trauma dengan pengerjaan penggalian jalan. Pasalnya saat pemasangan pipa jargas banyak ruas jalan yang tidak dikembalikan seperti semula.
Kaltim Post (induk Bontangpost.id) berupaya mengonfirmasi beberapa pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK). Sebagai leading sector dalam proyek ini. Namun hingga berita ini ditulis tidak ada satu pun yang bisa dihubungi.
Berdasarkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bontang terdapat informasi mengenai proyek pemasangan pipa air minum senilai Rp 3,9 miliar. Dari pagu anggaran sejumlah Rp 4,7 miliar. Bersumber dari APBD Perubahan 2019.
Proyek tersebut dimenangkan oleh CV Panorama Nol Tujuh. Perusahaan ini beralamat di Jalan KS Tubun Gang Bersama, Api-Api. Mereka memenangkan lelang setelah mengalahkan satu perusahaan lainnya.
Sementara, Direktur PDAM Tirta Taman Suramin menjelaskan pemasangan ini bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan dan peremajaan jaringan. Diakuinya sebelumnya jaringan di kedua titik ini posisinya melintas di tengah jalan. Akibatnya manajemen kesulitan jika melakukan perbaikan.
“Jadi dipindahkan ke tepi jalan,” kata Suramin.
Berkenaan dengan ukurannya pun mengalami peningkatan. Sebelumnya diameter pipa berukuran 2 dan 4 inch. Sedangkan jaringan baru nantinya berukuran 4 dan 6 inch. Ia pun mengaku umur pipa telah tua. Sebab pemasangan sebelumnya sekira 27 tahun lalu.
Peremajaan jaringan ini diharapkan dapat menyuplai pelanggan di tiga kelurahan. Meliputi sekira 300 pelanggan di Kelurahan Belimbing, 300 di Kelurahan Gunung Telihan, dan 400 pelanggan di Kelurahan Gunung Elai.
Ia menjelaskan proyek ini merupakan usulan dari tiga tahun lalu. Tertunda lantaran ketersediaan anggaran dan skala prioritas. Sebenarnya tiga titik diajukan dalam usulan tersebut. Sisanya ialah Jalan R Suprapto. Sayangnya titik ini belum mendapatkan persetujuan. Meski demikian, Suramin menuturkan proyek ini bersumber dari anggaran Pemprov Kaltim.
Disinggung mengenai panjang dan durasi pengerjaan, ia enggan memberikan komentar. Menurutnya, Dinas PUPRK lebih berhak dalam menjawab pertanyaan itu.
“Tanyakan saja pada mereka (Dinas PUPRK), Mohon maaf,” pungkasnya (*/ak/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda