SANGATTA – Niat tulus Tati membantu seorang sahabat yang sedang membutuhkan dana, ternyata berbalas sesuatu yang jauh lebih besar. Berkat ketulusannya itu, Tati bisa berangkat ke tanah suci tahun ini.
Kepada Sangatta Post, Tati menceritakan awal mula terwujudnya mimpi itu saat dia didatangi Rusina, sahabat karib yang sangat membutuhkan dana. Sebagai jaminannya, sahabat itu menggadaikan sebidang tanah yang terletak di kawasan Polder Ilham Maulana, Sangatta Utara.
“Saat itu tahun 2008. Karena sahabat saya saat itu sangat membutuhkan, maka saya berikan uang tabungan sebesar Rp 30 Juta yang saya dapat dari hasil berjualan kain,” tutur Tati, saat ditemui ketika sedang melunasi biaya haji di Kantor Kemenag Kutim, pekan lalu.
Keduanya sepakat sistem pengembalian dana tersebut dibayar dengan cara dicicil. Namun kabar mengejutkan datang pada tahun 2010 lalu. Tati mendapatkan kabar lahan itu masuk ke dalam kawasan pembangunan Pemkab Kutim.
“Lalu saya memberi kabar kepada Rusina, dan ternyata karena masuk dalam kawasan pembangunan lahan itu diganti senilai Rp 140 juta,” kata warga yang tinggal di Gang Bhineka, Teluk Lingga, Sangatta Utara itu.
Tati mengatakan sahabatnya itu mengikhlaskan hasil ganti rugi itu dibagi dua. Hal tersebut sebagai bentuk tanda terima kasih dari Rusina kepada Tati. Namun di saat itu, Tati sempat berbincang ke sahabatnya tentang niatnya berangkat ke tanah suci. Ternyata Rusina juga memiliki niat yang sama. Alhasil, mereka sepakat dengan uang hasil ganti rugi tanah gadai itu dipergunakan untuk mendaftar sebagai calon camaah haji.
“Kami berdua sepakat dengan uang itu digunakan untuk mendaftar tahun 2011 lalu,” Kenang Tati.
Wanita yang berusia 44 tahun ini mengungkapkan bahwa dia bersama Rusina baru saja melakukan pelunasan sebesar Rp 13.525.445. Jika ditotal dengan setoran awal Rp 25.000.000 maka sesuai dengan biaya haji yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 38.525.445.
“Baru saja bayar. Dikasih batik, pakai ihram, mukena dan kelengkapan lain” kata wanita yang tinggal di Gang bhineka, Teluk Lingga ini.
Tidak lupa, Tati juga ingin memberikan masukan ke pihak terkait khususnya dalam proses pendaftaran haji tahun ini. Yaitu saat pelunasan di Bank agar lebih memperhatikan para nasabah yang ingin melunasi biaya haji. Waktu menunggu terbilang lama yakni pukul 8.00 Wita hingga pukul 12.45 Wita.
“Tolong ini menjadi evaluasi, jangan dibiarkan antri lama hingga berjam-jam tanpa ada kejelasan pelayanan. Kami sih tidak apa-apa. Namanya kami yang butuhkan. Tapi kasihan yang tua dan jauh tempatnya,” tuturnya. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: