bontangpost.id – Pemerintah Kota Bontang mencatat realisasi penyaluran gas elpiji 3 kg pada semester awal tahun ini mencapai 701.680 tabung.
Berdasarkan data Diskop UKMP Bontang, jumlah tersebut memakan porsi 50,76 persen dari total kuota elpiji 3 kg yang sudah ditetapkan pada 2023 ini. Yakni sebesar 1.382.334 tabung.
Kabid Perdagangan Diskop UKMP Bontang Sunita menuturkan meski realisasi penyaluran gas elpiji 3 kg telah mencapai separuh dari kuota yang ditetapkan, pihaknya memastikan kuota yang tersisa sebesar 680.654 buah tabung masih mencukupi hingga akhir tahun nanti.
“Sampai akhir tahun masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Bahkan menjelang HKBN kami akan melakukan ekstradropping sesuai arahan Pertamina,” sebutnya.
Dikatakan Sunita, meski pasar konsumen melon menjadi yang terbesar dibanding produk nonsubsidi, seperti gas elpiji berukuran 5,5 kg dan 12 kg, potensi kelangkaan gas melon menjelang akhir tahun nanti terbilang minim.
Sebab, pihaknya bersama bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Bontang dan Pertamina mengaku telah berupaya untuk selalu melakukan sosialisasi gas elpiji bersubsidi 3 kg wajib tepat sasaran.
Caranya dengan mengatur penggunaan gas melon hanya untuk masyarakat kurang mampu dan usaha mikro yang memiliki omset di bawah Rp800.000.
“Jika ke depannya terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg, kami bersama pihak terkait akan mengadakan upaya persuasif seperti yang pernah dilaksanakan pada Mei lalu. Yakni turun ke lokasi untuk langsung ditindak,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post