UNTUK kesekian kalinya Isran menegaskan dirinya maju sebagai cagub melalui jalur partai politik (parpol). Bukan lewat jalur perseorangan atau independen. Walaupun sejatinya mampu maju lewat jalur independen, Isran tetap lebih memilih mencalonkan diri melalui jalur parpol.
Isran mengungkap, keikutsertaannya dalam persaingan kursi KT-1 telah diniatkan sejak setahun yang lalu. Yaitu atas permintaan masyarakat terutama tokoh-tokoh dan para ulama di Kaltim. “Pada saat itu saya mengajukan persyaratan kepada mereka yaitu dukungan yang realistis bila ingin saya maju,” kenang Isran.
Lantas dilakukanlah jajak pendapat dari Mei sampai November 2016. Dari jajak pendapat itu terkumpul 211 ribu suara dukungan. Jumlah dukungan tersebut menjadi bahan pertimbangan secara matematis baginya untuk bersikap mencalonkan diri atau tidak. Isran memilih maju sebagai cagub, namun bukan lewat jalur independen.
“Bila saya menggunakan 211 ribu dukungan itu sebenarnya sudah cukup untuk maju independen. Karena 8 persen dari penduduk Kaltim. Tapi kalau saya maju independen berarti saya menafikkan keberadaan parpol dong. Itu yang saya tidak mau,” terangnya.
Karenanya dari awal Isran tidak berniat memilih jalur independen. Dia melihat banyak parpol di Kaltim yang bisa diajak kerja sama dan bisa mengusung dirinya sebagai cagub. Namun Isran belum mau mengungkap partai-partai mana saja yang telah memberikan dukungan kepadanya. Pasalnya dia menjaga martabat dan kehormatan partai.
“Insyaallah tidak ada masalah. Saya tidak menyebutkan nama partai di luar PKS. Saya menjaga martabat partai. Karena dinamika partai itu dinamis, bisa berubah-ubah. Jangan kawatir, perahu untuk menjadikan kami berdua cagub-cawagub lebih dari cukup,” urai Isran.
Dia mengatakan, kemungkinan bakal membeberkan kekuatan politik yang mendukungnya pada penghujung November mendatang. Bahkan dia berharap kalau bisa semua partai menjadi pendukungnya. Meski begitu Isran mengaku tidak melakukan intervensi atau terlibat dalam kepentingan parpol.
“Saya tidak mau intervensi ke sana (parpol). Yang pasti saya sudah siapkan visi dan misi yang disebut Kaltim Berdaulat. Tapi saya berharap bukan hanya seratus persen, bahkan seribu persen saya berharap partai-partai ini memberikan dukungan,” ungkapnya.
Optimisme Isran ini rupanya turut dimiliki Hadi. Meski kursi yang dimiliki PKS di DPRD Kaltim hanya empat kursi, Hadi meyakini jumlah dukungan masih bisa bertambah di lapangan. Apalagi berkaca pada keikutsertaannya sebagai cawagub pada pilgub 2008.
Berpasangan dengan Achmad Amins, Hadi kala itu mengumpulkan 26,9 persen. Hanya berselisih dua persen dengan Awang Faroek-Farid Wadjdy yang mengumpulkan 28,9. “Saya kira suara itu modal baik bagi kami untuk memeliharanya dan mengambilnya lagi,” tegas Hadi. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: