bontangpost.id – Setelah dua pekan lebih buron, pelaku perampokan perumahan elit di Balikpapan, akhir Juli kemarin akhirnya tertangkap.
Mereka adalah SD, ASD, JI, IS dan ASA. Kawanan rampok ini diringkus Jatanras Polda Kaltim, Selasa (17/8), bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-76. Diketahui, kawanan ini beraksi di Cluster de Royale, Balikpapan Regency, Rabu (29/7), dan Perumahan Balipapan Baru, Cluster Windsor, Sabtu (31/7).
Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Hariyanto didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Kombes Subandi dan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo menerangkan, sebelum meringkus kelima pelaku, Polda Kaltim terlebih dahulu membekuk SD di Balikpapan, Selasa (10/8/2021) kemarin.
Lokasi penangkapan, kata Subandi di Cluster De Tulip, Balikpapan Regency. Belakangan diketahui bahwa ASD, JI, IS dan ASA merupakan residivis.
“Dari pengembangan penangkapan SD inilah kami mengetahui posisi empat pelaku lainya di Kepulauan Riau,” kata Hariyanto saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Kaltim, Jum’at (20/8).
Tak hanya beraksi di dalam negeri, lima pelaku yang semuanya ber-KTP Nusa Tenggara Barat ini juga sudah beroperasi di luar negeri, tepatnya Kuala Lumpur dan Johor Bahru, Malaysia.
Aksi di Malaysia bahkan sudah berlangung sejak Mei 2014 silam hingga Januari 2018.
“Sama seperti di Indonesia, mereka juga mengincar rumah mewah di Malaysia. TKP-nya cukup banyak di Malaysia,” tambah Kombes Pol Subandi.
Sementara di dalam negeri, komplotan perampok ini sudah beraksi di Surabaya, Kediri, Kuningan dan Barerang serta Balikpapan. Terakhir mereka melancarkan aksi di Batam, Kepulauan Riau. Namun, aksi mereka akhirnya harus terhenti, setelah diringkus kepolisian.
Selain melancarkan aksi hingga ke luar negeri, kawanan perampok ini juga sangat profesional. Mereka, kata Subandi bahkan menggambar sketsa rumah yang jadi sasaran. “Mereka ini pemain profesional, bukan kelas ecek-ecek,” kata dia.
Sebelum beraksi, SD yang merupakan otak kejahatan lebih dulu melakukan survei lokasi. Dia juga yang akan menentukan waktu untuk beraksi.
“Jadi semua memang SD yang memfasilitasi, termasuk satu unit mobil yang kami amankan,” ungkap Subandi.
SD, ASD, JI, IS dan ASA merupakan spesialis perampok rumah mewah. Bahkan, mereka tak segan melakukan kekerasan saat menjalankan aksinya.
Seperti yang dialami korban H (30) di rumahnya, Cluster Windsor Blok IB5, Balikpapan Baru. Setelah berhasil masuk ke rumah korban, kawanan perampok lantas mendobrak kamar H dengan tabung gas 12 kg. Selanjutnya H diikat, ditutup mata serta mulutnya. Dari sini, SD cs menggondol uang Rp 7 juta, satu pasang anting emas dan empat buah jam tangan.
Sementara saat beraksi di Balikpapan Regency, kawanan ini berhasil menggondol uang dan barang berharga senilai Rp 30 juta.
Di rumah milik NSF ini, kawanan perampok juga mengikat tangan dan mulut pemilik rumah beserta dua rekannya. Satu kalung emas, empat jam tangan dan uang Rp 5 juta digasak dari kediaman NSF.
“Dari pengakuan tersangka, jika korban memberi perlawanan mereka tak segan untuk membunuh,” imbuh Subandi.
Diteruskan Subandi, tak mudah memang meringkus lima perampok ini. Selain memang profesional, mereka juga cukup lihai. Untuk mengelabui petugas, mereka kerap mengganti nomor hape. Cara ini memang sempat merepotkan petugas yang melalukan pelacakan.
Bahkan empat pelaku, minus SD, tertangkap saat sedang bersembunyi di Pulau Buluh, Batam, Kepri.
Pada rilis yang berlangsung Jum’at (20/8) kemarin, sejumlah barang bukti turut diamankan oleh kepolisian, mulai dari dua pisau dapur, kabel untuk mengikat korban, jam tangan, kain untuk menyekap, satu unit kamera, dua buah handphone, obeng dan tang.
Polda Kaltim menjerat lima perampok ini dengan pasal 365 KUHP. Ancaman hukuman seumur hidup sudah menanti. (hul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: