bontangpost.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) memastikan perbaikan Jembatan Pontianak, Gunung Telihan melalui dana alokasi khusus (DAK) 2022 sulit terwujud. Pasalnya dalam usulan yang sempat diajukan, pemerintah pusat belum memberikan rekomendasi.
Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar mengatakan sesungguhnya usulan perbaikan ini telah diajukan sejak 2019 silam. Sempat muncul di kucuran DAK 2020. Bahkan sudah masuk dalam proses lelang. Tetapi akibat pandemi covid-19, alokasi ini terkena imbas refocusing. Artinya Dinas PUPRK tidak bersikap pasif.
“Kami ajukan kembali. Harapannya dapat lagi di 2022. Tetapi kami tidak tahu persis alasan pemerintah pusat usulan ini tidak dihidupkan lagi,” kata Anwar.
Meskipun demikian, ia berharap agar perbaikan infrastruktur ini dapat dibantu melalui bantuan keuangan (bankeu) Pemprov Kaltim. Mudah-mudahan di tahun depan dapat dikucurkan. Sebagai antisipasi, Dinas PUPRK juga memasukkan kegiatan ini ke batang tubuh APBD Bontang 2022.
“Bisa atau tidak, kami tetap masukkan di APBD Bontang,” ucapnya.
Diketahui pagu anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 7 miliar. Nantinya tiang pancang sisi kanan dan kiri jembatan akan dibenahi. Perbaikan tidak akan memakai konsep penggunaan tiang tengah. Supaya arus air sungai bisa lancar. Termasuk struktur jalan jembatan bakal ditinggikan. Panjang jembatan 20 meter dengan lebar delapan meter. Kemudian atas jembatan akan dilapisi aspal. Sebagai akses warga sekitar. Penghubung Jalan Asmawarman dengan Jalan Soekarno-Hatta.
Sebelumnya Dinas PUPRK menyatakan kondisi jembatan ibarat kanker stadium level 4. Sangat membahayakan sehingga dibutuhkan perombakan total secepatnya. Agar tak ada hal buruk terjadi. Berdasarkan hasil survei bersama konsultan, jembatan berusia puluhan tahun itu bisa ambruk kapan saja. Paling riskan, ketika hujan mengguyur.
Bila hujan deras, lantas ada kendaraan berbobot besar melintas di jembatan, seperti truk pengangkut tanah, pasir, dan batu, dikhawatirkan jembatan bisa patah kapan saja. Sebabnya, konstruksi yang mengisi badan jembatan sudah mengalami penurunan. Penyangganya pun sama, telah bergeser beberapa senti. Sementara siring yang berada di bawah jembatan rupanya juga amblas. Sehingga tanah meluber hingga kolong jembatan.
“Kondisi pondasi jembatan telah ambles,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, sembilan paket yang sebelumnya diajukan melalui sumber anggaran DAK fisik 2022. Sayangnya, dari jumlah itu hanya satu paket yang disetujui.
Pengajuan itu sudah disodorkan ke pemerintah pusat pada September lalu. Selanjutnya tim dari kementerian melakukan verifikasi terhadap berkas dokumen. Data diambil per 200 meter. “Kalau DAK pengajuan kegiatannya per ruas jalan. Sesuai syarat yang masuk SK jalan kemudian diasistensikan. Dari tim kementerian memverifikasi mana ruas jalan yang layak dibantu,” urainya.
Sembilan paket itu mencakup ruas jalan Soekarno-Hatta, Urip Sumoharjo, Satya Lencana 2, KS Tubun, Arif Rahman Hakim, Tenis, Damai, MH Thamrin, dan Jembatan Pontianak. Namun berdasarkan verifikasi hanya Jalan Soekarno-Hatta yang mendapatkan bantuan perbaikan. Dengan pagu anggaran sebesar Rp 4.167.934.000. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post