Jakarta – Situs konferensi investasi pemerintah Arab Saudi diretas pada Senin (22/10). Ini adalah situs tentang konferensi investasi masa depan Saudi yang akan dilaksanakan akhir bulan ini. Situs itu telah diganti dengan gambar wartawan Saudi yang dibunuh, Jamal Khashoggi. Beberapa wartawan menulis cuitan di twitter yang menyertakan tangkapan layar (screenshot) dari situs itu. Foto-foto yang beredar menunjukkan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman tengah mengayunkan pedang.
Sementara itu dibagian kanan depan pangeran yang tengah mengayunkan pedang itu ditempatkan foto Khashoggi. Sebagian tulisan di situs itu diganti dengan tuduhan kepada kerajaan “tindakan biadab dan tidak manusiawi.”
“Rezim yang beraliansi dengan Amerika Serikat, harus bertanggung jawab terhadap tindakan barbar dan tidak berperikemanusiaan, seperti membunuh warga negaranya sendiri Jamal Khashoggi dan ribuan penduduk Yaman,” jelas tulisan di situs yang diretas itu, seperti diberitakan CNBC.
Arab Saudi pada akhir bulan ini dijadwalkan akan mengadakan konferensi investasi yang dinamakan Future Investment Initiative. Pada acara ini, pemerintah Saudi mengundang berbagai petinggi pemerintahan dunia dan perusahaan internasional agar mereka berinvestasi di Saudi yang tengah gencar melakukan reformasi di bawah Putera Mahkota Mohammed bin Salman.
Tulisan itu tidak hanya merujuk kepada kematian Khashoggi, tapi keterlibatan pemerintah dalam serangan yang sedang berlangsung di Yaman.
Berbagai nama dan nomor telepon beberapa orang Saudi termasuk pegawai pemerintah dan staf senior di perusahaan juga diunggah ke situs itu.
Forum investasi tersebut juga dijuluki sebagai “Davos di Padang Pasir,”. Namun akibat kasus Khashoggi, belasan investor terkenal, berbagai perusahaan teknologi, dan para pemimpin dunia telah menarik diri dari keikutsertaan mereka di konferensi ini.
Tak lama setelah peretasan terjadi, situs itu ditarik secara offline.
Pada (2/10), Jamal Khashoggi, seorang wartawan senior The Washington Post sekaligus kritikus kerajaan hilang di konsulat Saudi di Istanbul. Khashoggi mendatangani gedung itu untuk mengambil dokumen pernikahannya dengan seorang wanita Turki, namun hingga kini, keberadaannya tidak diketahui.
Para pejabat Saudi sempat menolak klaim jika mereka melakukan pembunuhan, namun tidak lama kemudian rezim Saudi mengakui bahwa Khashoggi dibunuh akibat bukti rekaman suara yang bocor dari pemerintah Turki yang menyebut Khashoggi dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong.
Inggris, Perancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan untuk meminta kejelasan atas kematian ini. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung. (eks/eks)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: