BONTANG – Inovasi terus dikembangkan oleh Perusahaan Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perusda AUJ) Bontang. Setelah berhasil mendatangkan investor korea untuk membangun pabrik produksi telur puyuh, kini melirik investor developer.
Direktur Utama Perusda AUJ Bontang, M Zuchli Imran mengatakan telah ada pertemuan saat di Bali dengan investor tersebut. Tepatnya terjadi di pekan lalu.
“Benar ada pertemuan dengan pengembang, dia biasa membangun perumahan dengan harga murah,” ucap Imran.
Akan tetapi, Perusda AUJ akan melakukan tinjauan akademis terlebih dahulu. Perihal berapa kebutuhan masyarakat akan perumahan murah serta lokasinya. Imran mengaku belum berbicara terlalu banyak terkait jumlah rumah maupun ukurannya dengan investor.
Terkait lahan, Imran mengaku akan menggunakan lokasi lahan milik pemerintah. Lokasinya berada di depan Gedung Aini Rasyifa, Berebas Tengah sebagai alternatif.
Disinggung mengenai penggunaan lahan tersebut diperuntukkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), ia bakal melakukan koordinasi lebih lanjut. Terutama kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Bontang bagian Aset.
“Saya belum tahu karena dari pemerintah juga belum menyampaikan, karena banyak lahan milik pemerintah. Lahan yang tidak terpakai akan kami bicarakan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD, Suwardi mendukung gagasan pengembangan usaha baru dari Perusda AUJ. Lebih lagi, bila usaha tersebut pro rakyat. “Saya setuju memberikan peluang untuk kepemilikan rumah bagi masyarakat yang ada di Bontang,” kata Suwardi, Jumat (23/3) lalu.
Politisi Gerindra ini berharap Perusda AUJ dapat mencari lahan yang representatif. Mengingat ini masuk dalam pola bisnis.
Sedikit berbeda, Wakil Ketua Komisi II Arif menilai pengembangan usaha baru ini terkendala soal lahan. Pasalnya dari pihak Perusda AUJ mencoba untuk melobi lahan pemerintah. Kendati demikian, politisi Hanura itu tidak menolak bila Perusda AUJ ingin mengembangkan usaha baru tentang pengembangan hunian murah.
“Rata-rata developer di Bontang tidak ada yang berhasil. Apalagi developer itu mengharap dana pemerintah, itu agak sulit,” kata Arif.
Arif mempersilahkan bilamana pihak pengembang mencari lahan sendiri. Menurutnya, lahan di depan Gedung Aini Rasyifa sudah diperuntukkan untuk pembangunan rusunawa. Belum lagi luas lahan yang dinilai sedikit, dipandang tidak bisa membangun unit dengan jumlah besar. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: