BONTANGPOST.ID, Bontang – Warga RT 34 Kelurahan Gunung Elai telah mengikuti pelatihan UMKM melalui stimulan RT, tahun ini. Ketua RT 34 Munawar mengatakan pelaksanaan pelatihan yakni dua pekan lalu. “Total ada enam peserta yang ikut,” kata Munawar.
Pasca tahapan itu, ia menjelaskan peserta sudah memiliki kemahiran dalam menganyam tas. Sesuai dengan arahan yang telah diberikan instruktur. Tetapi nantinya ada tahap kedua pelatihan.
Diharapkan di tahapan tersebut untuk produk yang dihasilkan lebih beragam. Sesuai dengan tingkat kesulitan yang biasanya dipesan oleh konsumen. “Nanti ada pengembangan lagi. Tepatnya setelah pilkada,” ucapnya.
Ia berharap jumlah peserta bisa bertambah. Minimal 10 orang dari warga RT 34 Kelurahan Gunung Elai. Diketahui untuk kegiatan ini bersumber dari usulan warga melalui rembuk, akhir tahun lalu. Program ini dipilih lantaran usaha tersebut sudah digeluti sejak satu tahun belakangan.
“Jadi saya selama ini membuat sendiri di rumah. Nanti habis pelatihan ini supaya ada temannya,” tutur dia.
Bahkan bisnis ini pun menjanjikan. Bisa menjadi usaha di lingkungan RT. Selama kurun setahun, ia telah memproduksi tas dari anyaman tali plastik berjumlah 400 buah. Pemesanan ini dilakukan secara online.
“Omzetnya sekira Rp30 juta. Peluang ini besar sebagai pendapatan tambahan keluarga,” terangnya.
Seluruh bahan yakni tali plastik, mal, dan gunting disiapkan oleh pokmas. Lokasi pelatihan berada di rumah ketua RT. Menurutnya perbedaan dengan tas bahan lain ialah tidak memerlukan perlengkapan menjahit. Cukup menggunakan tangan.
Pemesan pun bisa memilih model yang disukai. Sesuai dengan imajinasi pemesan. Selain itu bahannya juga tahan lama. “Musuhnya hanya gunting dan api. Tas jenis ini juga tahan air,” paparnya.
Produk yang dihasilkan dijual minimal seharga Rp 20 ribu. Paling tinggi dibanderol Rp200 ribu. Selain tas belanja, jenis ini juga bisa digunakan jalan, hingga dompet. Khusus bahan seluruhnya didatangkan dari Pulau Jawa.
Selain pelatihan menganyam tas, RT 34 juga akan melaksanakan pelatihan membatik dan tata rias. Peluang sebagai daerah penyangga IKN tentunya dipetik dengan membuat produk oleh-oleh batik khas Kaltim.
“Kalau untuk tata rias minimal ibu-ibu disini bisa berdandan sendiri ketika ada undangan,” sebutnya. Dketahui, RT 34 terdiri dari 50 kepala keluarga atau sekira 180 jiwa. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: