Pesta Demokrasi Usai, Sejumlah Caleg Gagal Tersandera Utang

bontangpost.id – Ingar-bingar pesta demokrasi 14 Februari lalu menyisakan nelangsa bagi sejumlah calon anggota legislatif yang gagal mewujudkan hasrat politik. Selain modal ratusan juta yang melayang sia-sia, ada kontestan yang tersandera utang hingga ratusan juta rupiah.

Seorang caleg yang gagal melaju ke DPRD Kotim mengaku kehilangan sekitar Rp400 juta selama persiapan pemilu hingga pemungutan suara. Dana itu merupakan hasil tabungannya ditambah utang yang nilainya mencapai Rp300 juta.

”Saya sebenarnya pusing, karena tahun ini kerjanya untuk bayar utang sampai akhir tahun nanti. Saya tersandera, karena modal pileg kemarin hampir Rp400 juta,” kata seorang caleg yang meminta namanya tak disebutkan, Jumat (8/3/2024). Perolehan suara yang tak mampu mendudukannya di kursi wakil rakyat membuatnya terpukul. Dia bahkan sempat mengurung diri seharian dalam kamar setelah pleno rekapitulasi tingkat kabupaten, menyesali keputusannya jor-joran bertarung di pileg.

”Saya baru sadar ketika uang di rekening sudah habis dan ada pinjaman lagi dengan jaminan yang tergadai,” katanya.

Beruntungnya sang istri selalu menguatkan dia dan memberikan dukungan. ”Saya beruntung masih punya keluarga dan istri saya yang memberikan dukungan,” ujarnya.

Caleg gagal lainnya juga menghabiskan modal hingga Rp800 juta. ”Pileg kali ini betul-betul brutal. Saya mengira dan menghitung dengan anggaran saya hampir Rp1 miliar bisa tembus, ternyata hanya bisa dapat 600-an suara saja dengan total dana sebesar itu,” kata caleg tersebut.

Caleg lainnya menghabiskan sekitar Rp1,1 miliar, namun hanya mampu mendulang suara sekitar 1.000, gagal mewujudkan niatnya menjadi legislator. Perolehan itu meleset jauh dari targetnya sekitar 2.500. ”Ternyata uang bukan penentu. Kalau memang belum garis tangan duduk, bisa saja kalah dengan pesaing di internal partai, meskipun selisihnya hanya hitungan puluhan,” kata caleg tersebut. (ang/ign)