PIN Polio Tahap Kedua di Bontang Masih 24 Persen

Seorang balita di Berebas Tengah mendapatkan imunisasi polio tahap kedua. (FOTO: ADIEL KUNDHARA/KP)

bontangpost.id – Cakupan vaksinasi polio pada pekan imunisasi nasional (PIN) di Bontang masih terbilang rendah. Pada tahap kedua ini angkanya yakni 24 persen.

Penanggung Jawab Polio Dinas Kesehatan (Diskes) Nuryati mengatakan jumlah sasaran penerima vaksin yaitu 20.194 sedangkan yang sudah tervaksinasi yakni 4.902 anak. “Data ini per Kamis (22/8/2024),” singkatnya.

Data tersebut diperoleh dari enam puskesmas yang tengah melaksanakan PIN polio. Namun, data dari Bontang Barat masih kosong dikarenakan belum melakukan penginputan. Sedianya, total sasaran dari Bontang Barat sebanyak 2.889 penerima vaksinasi.

Sementara angka tertinggi yakni Bontang Selatan II dengan 57 persen. Dari sasaran 2.062 anak yang sudah diberikan vaksinasi tahap kedua yaitu 1.180.

Selain itu, Puskesmas Bontang Utara I 20 persen, Puskesmas Bontang Utara II 36 persen, Puskesmas Bontang Selatan I 27 persen, Puskesmas Bontang lestari 35 persen.

Adapun capaian dosis pertama tertinggi dipegang oleh Puskesmas Bontang Barat yakni 93 persen. Terendah yaitu Puskesmas Bontang Lestari 78 persen.

Tercatat untuk dosis pertama sudah mencapai 87 persen di Bontang. Angka ini menyasar balita, pelajar tingkat TK, dan peserta didik SD kelas awal.

“Terkait solusi dalam waktu dekat akan dilakukan monitoring dan evaluasi,” ucapnya.

Sebelumnya untuk tahap pertama, Diskes sudah melakukan penjemputan bola. Menurutnya, cakupan vaksin masih rendah lantaran beberapa faktor.

Di antaranya, orangtua khawatir anak akan mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). Sebab, terdapat kabar bahwa setelah vaksin, balita mengalami diare dan demam.

“Ada memang laporan ke kami (Diskes) terkait KIPI ringan. Itu terjadi di tahap pertama. Kalau di tahap kedua belum ada,” tutur dia.

“Kondisi ini membuat vaksin yang sudah dibawa terbuang. Karena vaksin tidak dapat digunakan lagi,” tutur dia.

Ia pun belum bisa menjelaskan berapa vial vaksin yang tidak dipergunakan. Satu vial vaksin untuk 40 sasaran.

“Kami masih menunggu konfirmasi dari puskesmas dan pengelola limbah medis terkait jumlah yang terbuang,” pungkasnya.

Selain itu, beberapa calon penerima juga memiliki keyakinan untuk tidak melakukan vaksinasi. Ini membuat jadwal yang telah disebar tiap kelurahan terlihat sepi. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version