Berharap Tetap Berjualan saat Upacara di Lang-Lang
BONTANG – Polemik penertiban lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di halaman Stadion Bessai Berinta (Lang-lang) akhirnya berakhir. Langkah persuasif yang dilakukan Pemkot dengan mengumpulkan perwakilan pedagang berbuah manis.
Tak kurang dari 40 pemilik kios bersedia menertibkan tenda dagangannya untuk dijadikan area lahan parkir peserta upacara dalam peringatan HUT RI ke-72 Agustus bulan depan.
Poin penting dari pertemuan yang difasilitasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Kamis (13/7) kemarin adalah pedagang tetap dibolehkan berjualan, namun mereka diminta mengganti tenda sebelumnya menjadi payung agar terlihat tak semrawut dan seragam.
“Kami bersedia membongkar sendiri sebelum tanggal 25 Juli, kami taat aturan. Sebab kami percaya tidak mungkin Pemkot mau menutup piring nasi kami, yang penting komunikasinya dengan baik,” ujar salah seorang pedagang yang tak ingin namanya diberitakan, seusai rapat dengan Disporapar di Stadion Lang-lang.
Pun begitu, ia berharap agar saat upacara nanti pihaknya tetap dapat berjualan. Pasalnya, di hari tersebut momentum mereka untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Pada prinsipnya, mereka siap bersinergi dengan panitia pelaksana (panpel).
“Upacara Kemerdekaan itu bisa jadi rezeki tersendiri bagi kami Mas. Warga yang menonton pasti banyak. Nah kalau kami dilarang nanti pedagang luar yang masuk, kami siap diatur. Atau dilibatkan sama panitia perayaan dengan konsep jualan kemerdekaan misalnya,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Dwi Indiriyani, Sekretaris Disporapar mengapresiasi niat baik pemilik lapak untuk menertibkan sendiri tenda semi permanen mereka.
“Alhamdulillah, mereka bersedia membongkar sendiri dan menyatakan akan mengganti dengan menggunakan payung sesuai arahan dari Pemerintah Kota,” ujarnya.
Dwi Indriyani menuturkan, dengan begitu diharapkan jejeran lapak PKL akan terlihat lebih teratur dan rapi. Pedagang nantinya tetap dapat berjualan namun tidak boleh lagi seperti sebelumnya membangun tenda sehingga menutup lahan parkir.
Lalu, soal permintaan pedagagn agar pada saat hari pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan untuk tetap diperbolehkan berjualan, Dwi mengungkapkan tidak dapat memutuskan hal tersebut secara sepihak. Untuk sementara usulan tersebut akan ditampung dan akan dikoordinasikan dengan panpel.
“Kami tampung dan akan kami kordinasikan dengan Panitia HUT, terkait boleh tidaknya jualan pada saat hari H. Tidak bisa kami putuskan sendiri, akan dikomunikasikan lebih lanjut,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bontang berencana membongkar tenda lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang). Pasalnya, lokasi lapak bakal difungsikan sebagai area parkir saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72 yang dipusatkan di kawasan tersebut.
Dalam surat imbauan yang ditandatangani Kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Bontang Bambang Cipto Mulyono, Nomor 426.23/236/Disporapar.03 tertulis, sesuai hasil rapat Panitia HUT RI Bontang pertanggal (5/7) diimbau kepada semua pemilik Lapak PKL untuk membongkar tenda yang berada di depan lapak dagangannya masing-masing. Disebabkan, lokasi tersebut akan digunakan sebagai tempat parkir peserta upacara.
Kemudian, surat tersebut juga menyebutkan, terkait proses pembongkaran/pembersihan tenda diharapkan paling lambat tanggal 25 Juli mendatang. Surat imbauan ini sekaligus sebagai teguran pertama, dan apabila sampai teguran ketiga belum ada pembongkaran maka Satuan Polisi Pamong Praja yang melakukan pembongkaran. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: