BONTANG – Pekan Raya Bontang (PRB) 2017 memasuki malam keempat, Selasa (26/9). Deretan pedagang kaki lima (PKL) masih semangat menjajakan produknya.
Salah satunya, penjual produk makanan ringan, Snack Corner milik enam serangkai ini. Ditemui Bontang Post, seorang pemilik bernama Naily Susilowati perwakilan Snack Corner mengungkapkan, keikutsertaan Snack Corner selain ingin memeriahkan PRB 2017 juga sebagai ajang promosi produk.
“Ini adalah kali kedua kami memeriahkan PRB di Koperasi Karyawan Pupuk Kaltim. Sebelumnya, masing-masing (keenamnya) sudah sering ikut, tapi buka stand sendiri-sendiri. Niatnya sekaligus bersilaturahmi makanya kami gabung dalam satu brand,” urainya.
Ia mewakili kelima rekannya menyambut baik even-even garapan Radio eSKa FM. Meski ada kekurangan yang perlu diperbaiki oleh penyelenggara, Naily mengaku tetap berkeinginan untuk ikut meramaikan pada even berikutnya.
Sementara itu, Koordinator PKL & usaha kecil menengah (UKM) PRB 2017 Hassan Epura menyatakan, tahun ini lebih banyak variasi produk yang ditawarkan oleh PKL dan UKM yang mengikuti PRB, serta terjadi peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya animo PKL dan UKM sebanyak 60 sampai 70 peserta, pada PRB 2017 ini bahkan mencapai 100 lebih. “Antusias peserta tinggi kali ini, kebanyakan bidang kuliner. Kami pun sampai melakukan antisipasi pengaturan tempat untuk pedangang. Bahkan sudah dilakukan dua hari sebelum PRB dimulai,” terangnya
Pedagang kuliner dengan produk makanan berat lebih memilih stand bertenda, sisanya melapak tanpa tenda atau kita sebut kaki lima. 80 persen pedagang berasal dari Kota Bontang, 20 persen sisanya pedagang luar daerah yang didominasi dari Kota Samarinda.
“Kami temukan fakta bahwa yang sudah mendapat tempat, dikasihkan kepada temannya. Ini buat kami bingung. Ke depan harapannya, bagi pedagang yang sudah dapat tempat, jangan pindah ke tempat lain. Jika ada pertukaran atau pergantian bisa langsung memberi info ke panitia,” harap Hassan.
Adapun Area Manajer sekaligus Manajer Radio eSKa FM, Surya Ayrus mengatakan, lesunya perekonomian akhir-akhir ini justru membuat sebagian besar warga Bontang semakin kreatif. Ini dibuktikan semakin banyaknya pedagang baru, khususnya industri kreatif mandiri yang selama ini kita sebut dengan PKL.
“Tidak ada lagi namanya terpuruk karena kondisi. Justru, mereka semakin eksis untuk menciptakan produk olahan terbaru. Hampir 100 persen pedagang lapak yang ada di PRB ini adalah warga Bontang,” tutupnya. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: