SANGATTA – Sudah hari ke empat, akan tetapi enam orang yang hilang dilaut Mangkalihat akibat ditabrak tongkang tak juga ditemukan. Masih Misterius hingga saat ini.
Jajaran tim masih mencari keberadaan korban. Sepanjang laut Mangkalihat ditelusuri. Hampir semua lapisan terlibat. Termasuk Pemkab Kutim turun tangan.
Meskipun Begitu, belum mendapatkan titik terang sedikitpun. Dikatakan Kapolres Kutim, AKBP Teddy Ristiawan pencarian tidak berhenti. Baik siang maupun malam. Pencarian terus berlanjut hingga ditemukan.
“Masih terus dilakukan pencarian hingga saat ini,” ujar Kapolres Teddy.
Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), pencarian dilakukan selama tujuh hari sejak laporan kejadian. Bisa ditambah jika ada permohonan dari keluarga korban.
“Kami terus melakukan koordinasi. Kita berdoa saja agar mereka ditemukan dalam keadaan selamat,” harapnya.
Mengenai penetapan tersangka, dirinya mengaku belum mengarah ke sana. Pasalnya, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan lebih mendalam.
“Kami masih kumpulkan saksi saksi.Nanti dipelajari siapa yang salah. Semua sudah diperiksa. Nanti akan ada penentuan tersangka tetapi tidak bisa dibicarakan,” katanya.
Sebelumnya, Kapal Batu Bara (Tongkang) dikabarkan menabrak kapal nelayan di kawasan laut Tanjung Mangkalihat kecamatan Sandaran, Kutim Minggu (11/2) kemarin sekira pukul 05.00 wita.
Atas peristiwa mematikan tersebut, sedikitnya tujuh orang yang menjadi korban. Satu orang berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan enam orang lainnya dinyatakan menghilang.
Mereka adalah, Sukri (57), korban selamat, Jakaria (56), Kardi (45), Marten, Sino, Rustam, dan satu orang yang belum diketahui identitasnya.
Kejadian ini tepatnya di perairan Tanjung Mangkalihat yang berjarak 2 mil dari darat, perbatasan antara wilayah Kutim dan Berau.
Kejadian bermula, pada Minggu (11/2) sekira pukul 05.00 wita Kapal Tugboat TB Jaya Pratama Abadi (JPA-2) yang di nahkodai oleh Agustar dari semarang tujuan tanjung selor melintas diperairan Tanjung Lampu Desa Tanjung Mangkaliat Sandaran.
Tanpa sadar, kapal batu bara menabrak kapal pemancing yang bermuatan tujuh orang.
Hal ini sebelumnya dibenarkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan,Kaltim-Kaltara (Kaltimra) Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasie Operasi dan Siaga Octavianto.
Menyatakan jika pihaknya menerima laporan dari Herman Koordinator Pos SAR Kutim yang juga anggota Polairud Sangkulirang bahwa telah terjadi kecelakaan air antara Kapal Pemancing Tarawani Baru dengan Tug Boat Jaya Pratama Abadi, pengangkut Batubara di perairan Tanjung Mangkalihat.
Dijelaskan oleh Octavianto,Kronologis peristiwa terjadinya kecelakaan air bermula pada hari Jumat 9 Februari 2018,dimana kapal pemancing Tarawani Baru berangkat dari TPI Kenyamukan, Sangatta untuk mencari ikan di Perairan Laut Tanjung Mangkalihat.
Selanjutnya pada hari minggu tanggal 11 Februari sekitar Pukul 05. 00 wita dini hari, datang Kapal Tug Boat jurusan Surabaya- Berau menabrak apal nelayan tersebut. Sampai akhirnya kapal mereka hancur dan tenggelam. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: