BONTANG – Kondisi posyandu di kota Bontang saat ini masih banyak yang belum memiliki tempat yang strategis, aman dan nyaman untuk balita atau batita. Salah satunya terlihat di Posyandu Aulia, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.
Pada Kamis (12/7) lalu, Posyandu Aulia yang berada di Jalan Tongkol dengan terpaksa melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para balita di bawah terik matahari. Kegiatan posyandu itu dilakukan di depan halaman salah satu gedung Himpunan Majelis Taklim Bontang (HMTB). “Kami melayani sebanyak 200 anak dari 4 RT,” jelas salah satu pengurus Posyandu, Yuli.
Dikatakan dia, 4 RT yang mereka layani yakni RT 24, RT 25, RT 26, dan RT 27. Sehingga, kata Yuli saat Kamis lalu mereka membuat posyandu darurat di depan HMTB. Mengingat pihaknya akan meminjam gedung tersebut, tetapi tidak diberikan kuncinya. “Alasan pemiliknya, akan digunakan untuk pengajian ibu-ibu nanti siangnya, makanya kami hanya di halamannya saja,” terang dia.
Sebenarnya, Yuli mengatakan pihaknya memliki tempat atau rumah yang digunakan untuk kegiatan Posyandu. Tetapi saat ini, kondisinya sangat kotor dan tidak bisa digunakan untuk melaksanakan posyandu. Apalagi, yang akan dilakukan pemeriksaan adalah bayi dan para balita.
“Posyandu kami sudah rusak dan kotor, jadi kami inisiatif meminjam gedung HMTB, tetapi ternyata tidak diizinkan, karena tidak diberi kunci oleh pemiliknya,” kata Yuli yang dibenarkan oleh para kader posyandu lainnya.
Mengingat pemberian vaksin difteri sangat penting bagi anak-anak. Dengan terpaksa para kader pun membuka layanan posyandu di halaman gedung HMTB hanya dengan meja dan kursi saja, tanpa pelindung kepala dan terpapar langsung sinar matahari.
“Kami terpaksa disini saja, karena hari ini (Kamis (12/7), Red.) adalah pemberian suntikan vaksin difteri,” sela Fatimah.
Untuk melayani seluruh balita maupun batita, termasuk mendata setiap balita yang ada, juga memberikan rekapan dan penyuluhan, para kader posyandu hanya diberi uang insentif setiap bulannya sebesar Rp75 ribu sebulan. “Kami hanya digaji Rp75 ribu sebulan,” ujarnya ramai-ramai.
Walaupun sangat kecil, namun mereka mengaku bersyukur akan pekerjaan tersebut dan menganggapnya sebagai ladang amal dan ibadah.
Sementara itu, kondisi posyandu yang masih tidak memiliki tempat ternyata bukan hanya Posyandu Aulia, melainkan ada pula posyandu di Berebas Tengah yang juga tidak memiliki tempat, dan masih menumpang di emper toko.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post