JAKARTA – Proyek “tol langit” melalui Palapa Ring berhasil dituntaskan setelah selesainya pembangunan di wilayah timur Indonesia. Kemarin (14/10), Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian proyek yang digarap sejak 2015 tersebut di Istana Negara, Jakarta.
Palapa Ring merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang menjangkau seluruh kabupaten di Indonesia. Keberadaannya diharapkan akan merangsang perusahaan telekomunikasi membuka layanan ke daerah-daerah tertinggal. Sebab, mereka tak perlu membangun infrastruktur dasar jaringan dari nol yang membutuhkan investasi besar.
Presiden Joko Widodo mengatakan, kebutuhan jaringan internet sudah tidak bisa ditawar. Sebab, dunia sudah berubah dari era analog ke era digital. Namun sayangnya, belum semua daerah memiliki aksesnya. Untuk itu, Palapa Ring dibangun untuk pemerataan akses internet.
“Pemerintah menyadari adanya ketimpangan yang tajam antar daerah dalam hal konektivitas digital,” ujarnya. Dengan adanya akses internet yang memadai, kepala negara berharap dapat memajukan pelayanan kesehatan dan pemerintahan, meningkatkan kualitas pendidikan, hingga peningkatan kesejahteraan menyusul terbukanya ekonomi digital.
“Untuk memperkuat perdagangan, kita menghubungkan produk-produk UMKM ke jaringan pasar nasional, bahkan pasar global,” tuturnya. Selain itu, telekomunikasi juga diharapkan dapat menyambungkan masyarakat satu daerah dengan daerah lainnya.
Meski demikian, ada juga tantangan yang perlu diantisipasi. Yakni potensi penyalahgunaan yang semakin luas. Mulai dari hoax, ujaran kebencian, hingga kejahatan Cyber.
Sementara itu, dalam peresmian kemarin, Jokowi melaksanakan video call dengan perwakilan di berbagai daerah. Mulai dari Merauke, Sorong, Rote, Penajam Paser Utara, dan Sabang. Dalam kesempatan itu, Presiden menanyakan kualitas sinyal internet di masing-masing daerah.
Hasilnya, keluhan disampaikan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Yoseph Nae Soi. Menurut Yoseph, sebagian wilayah NTT khususnya di bagian selatan kualitasnya belum stabil. “Jadi NTT itu singkatan dari nyalanya tidak tentu. Ada yang kuat, ada yang lemah pak,” ujarnya disambut tawa.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengakui jika Palapa Ring hanyalah infrastruktur dasar. Sementara untuk melancarkan jaringan internet, masih dibutuhkan Base Transceiver Station (BTS) oleh operator telekomunikasi. Mantan Walikota Solo itu menuturkan, pada tahun 2020 pemerintah akan membangun BTS bantuan sebanyak 4000 buah.
“Ini akan menjadi infrastruktur yang akan mempercepet internet kita,” tuturnya. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, Palapa Ring Indonesia terbagi menjadi tiga kawasan. Yakni Palapa Barat, Palapa Tengah dan Palapa Timur. Semuanya digarap dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Kewajiban pemerintah sendiri sebesar Rp 21,6 triliun.
Usai dibangunnya Palapa ring, pemerintah bersama operator akan membangun BTS. Targetnya, pada akhir tahun 2020 tahun depan, seluruh wilayah Indonesia sudah terjangkau sinyal internet.
“Tapi tentunya kalau di hutan ada desa, tak bisa seluruh hutannya terjangkau, tapi kalau yang ada masyarakatnya itu bisa dikejar pakai sinyal seluler maupun akses internet,” tuturnya. (far/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: