DAMPAK dari banjir juga mengganggu kegiatan belajar mengajar di wilayah Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah. Alhasil, para santriwan dan santriwati pun dipulangkan lebih awal.
Kepala Sekolah SD Ar-Riyadh, Qosim mengatakan saat awal pembelajaran di pagi hari air belum masuk ke kelas. Namun ketika kegiatan belajar berlangsung justru air masuk ke dalam kelas. “Karena masih anak SD khawatir terjadi apa-apa dan mereka juga belum mengerti bahaya, maka kami pulangkan sekira pukul 11.00 Wita,” jelas Qosim saat ditemui di lokasi banjir, Senin (26/3) kemarin.
Dikatakan dia, sebanyak 5 kelas sudah terendam banjir. Pukul 10.00 Wita pagi, pihaknya sudah menghubungi orang tua murid untuk segera menjemput anak-anaknya. Biasanya, anak kelas 1 sampai kelas III SD akan pulang sehabis salat duhur. Sementara kelas IV sampai kelas VI SD pulang pukul 14.45 Wita. “Hari ini dipercepat, agar anak-anak cepat dijemput orang tuanya,” kata dia lagi.
Qosim juga mengatakan, kejadian banjir masuk kelas sudah sering terjadi. Jika wilayah Jalan Tomat banjir, maka akan masuk ke wilayah pesantren. Dia pun mengharapkan ke depannya ada anggaran untuk memperbaiki bangunan sekolah, yakni ditingkatkan pondasinya. “Kecuali untuk lapangan, karena datar dan rendah sepertinya sulit untuk diperbaiki,” ungkapnya.
Wilayah Ponpes Hidayatullah hingga ke bagian belakang gedung sudah tergenang air sejak pagi hari. Warga yang tinggal di sana pun rumahnya ikut tergenang air. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: