Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 27 Januari 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Pulau Beras Basah Ditutup, Pemilik Kapal Resah

Reporter: Fitri Wahyuningsih
Kamis, 20 Agustus 2020, 09:39 WITA
dalam Bontang
2 menit dibaca
Pulau Beras Basah Ditutup, Pemilik Kapal Resah

Aktivitas di Pelauhan Tanjung Laut Indah, tempat kapal biasa mengangkut penumpang ke Pulau Beras Basah mulai sepi. (Fitri/Bontangpost.id)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Pengelola kapal penyebrangan ke Pulau Beras Basah resah. Tapi keresahan itu tak bisa dilampiaskan. Dipendam saja, pasrah. Sebab per Rabu (18/8/2020) Pemerintah Kota Bontang resmi menutup akses ke pulau ikonik itu. Sementara, namun untuk waktu yang tidak ditentukan.

Penutupan ini merupakan buntut meledaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Bontang. Pun karena sudah terjadi penyebaran virus antar-warga Bontang sendiri, alias transmisi lokal.

Namun jadi soal, menutup akses penyebrangan ke Pulau Beras Basah artinya melumpuhkan ekonomi pengelola kapal. Sumber penghasilan utama hilang. Hal ini diungkapkan Abdul Gani, Ketua Asosiasi Kapal Penyebrangan ke Beras Basah.

“(Beras Basah) ditutup lagi, di mana kasihan kami mau cari makan (Sumber penghasilan, Red.),” ujarnya kala dikonfirmasi bontangpost.id melalui sambungan selular, Rabu (19/8/2020).

Kata Gani – akrabnya – total ada 48 kapal yang tergabung dalam asosiasi. Mereka mengantar penumpang ke pulau kebanggaan warga Bontang itu secara bergiliran. Berdasarkan antrean yang sama-sama mereka susun dan sepakati.

Dari total 48 kapal, 30 di antaranya tidak memiliki alat tangkap ikan sama sekali. Sementara 18 lainnya, punya alat, namun sekadarnya. Sebagian besar memang tak punya alat. Karena pada dasarnya, kapal mereka diperuntukkan untuk mengangkut penumpang. Bukannya menangkap hasil laut.

Baca Juga:  Tak Ada Riwayat ke Luar Daerah, Belum Pastikan Terjadi Transmisi Lokal

“Kalau sudah begitu, nyata kami kehilangan sumber penghasilan,” beber Gani.

Mengantar penumpang ke Beras Basah memang bukan sumber pendapatan tunggal, tapi itu yang utama. Pengelola juga kerap menerima penyewaan kapal bagi pemancing.

“Tapi tidak setiap waktu itu. Jarang-jarang, sementara kita butuh makan setiap hari,” ujarnya.

Lanjut Gani, sangat sukar bila pengelola kapal diminta alih profesi. Bukan karena tidak mau. Namun karena keahlian mereka memang berkutat dengan hal ihwal terkait laut lantaran sudah ditempa bertahun-tahun.

Katakanlah pengelola kapal diminta menjadi nelayan. Itu tidak bisa langsung juga. Seperti disinggung Gani sebelumnya, sebagian besar kapal tak dilengkapi alat tangkap ikan. Kalau mau jadi nelayan, praktis mereka harus membeli alat lagi.

“Itu tidak murah. Di mana lagi kami mau dapat uang untuk itu (alat tangkap ikan, Red.),” katanya.

Adapun, tak ada pemberitahuan atau sosialisasi dilakukan pemerintah terkait penutupan akses ke Beras Basah kali ini. Tiba-tiba akses ke Beras Basah ditutup untuk publik.

“Baru Selasa (18/8/2020) suratnya kami terima. Itu sudah kami pasang di sekretariat,” bebernya.

Baca Juga:  Liburan, Balita Tenggelam di Beras Basah

Baik Gani maupun anggota asosiasi kapal lainnya mafhum benar bila langkah ini diambil untuk menekan penyebaran Covid-19. Tapi dia berharap, pemerintah tetap memperhatikan nasib mereka. Ada keperluan yang mesti dibiayai. Ada perut keluarga yang mesti diberi makan.

“Kami berharap, nasib kami diperhatikan. Kasihan kami ini,” ujarnya lirih.

Selain diperhatikan, dia berharap agar angka kasus terkonfirmasi positif di Bontang akan turun. Sehingga Beras Basah bisa dibuka lagi, dan pengelola kapal bisa beroperasi lagi.

“Semoga ini (penutupan, Red.) tidak lama,” pungkasnya. (*)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: beras basahcoronakapal
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan97Tweet61Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Tambah Lagi 103 Kasus Baru, 14 Kelurahan Zona Merah

Tambah Lagi 103 Kasus Baru, 14 Kelurahan Zona Merah

Selasa, 26 Januari 2021, 19:18 WITA
Tidak Dapat Subsidi, Ongkos Haji TPHD Rp 70 Juta

Nasib 144 Calon Jemaah Haji Terkatung-katung

Selasa, 26 Januari 2021, 19:00 WITA
Rebutan Lahan Parkir, Kepala Teman Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Kepala Teman Dibacok

Selasa, 26 Januari 2021, 13:00 WITA
Gagal Pesta Sabu, 1 Orang Jadi Tersangka

Gagal Pesta Sabu, 1 Orang Jadi Tersangka

Selasa, 26 Januari 2021, 09:22 WITA
IDI Sarankan PPKM Diperpanjang

IDI Sarankan PPKM Diperpanjang

Senin, 25 Januari 2021, 22:00 WITA
Residivis Berulah, Curi Motor Ninja Lengkap dengan BPKB

Residivis Berulah, Curi Motor Ninja Lengkap dengan BPKB

Senin, 25 Januari 2021, 18:58 WITA
Postingan Selanjutnya
Segera Dihuni, Revitalisasi Dua Rusun Selesai Akhir Tahun

Peresmian Dua Rusunawa di Bontang Belum Jelas

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kilang Bontang Batal Dibangun, Kaltim Kehilangan Investasi Rp 197,58 triliun

Kilang Bontang Batal Dibangun, Kaltim Kehilangan Investasi Rp 197,58 triliun

Sabtu, 23 Januari 2021, 10:54 WITA
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Selambai

Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Selambai

Kamis, 21 Januari 2021, 10:39 WITA
Izin Belum Lengkap, Pembukaan Lahan Pabrik Semen Sudah Berjalan

Izin Belum Lengkap, Pembukaan Lahan Pabrik Semen Sudah Berjalan

Jumat, 22 Januari 2021, 11:54 WITA
Ayah-Anak Tersangka Kasus Pembunuhan karena Cinta Segitiga

Ayah-Anak Tersangka Kasus Pembunuhan karena Cinta Segitiga

Kamis, 21 Januari 2021, 08:15 WITA
Bolu Pandan, Camilan Mengenyangkan Saat WFH

Bolu Pandan, Camilan Mengenyangkan Saat WFH

Minggu, 12 April 2020, 13:51 WITA
Tambah Lagi 103 Kasus Baru, 14 Kelurahan Zona Merah

Tambah Lagi 103 Kasus Baru, 14 Kelurahan Zona Merah

Selasa, 26 Januari 2021, 19:18 WITA
Tidak Dapat Subsidi, Ongkos Haji TPHD Rp 70 Juta

Nasib 144 Calon Jemaah Haji Terkatung-katung

Selasa, 26 Januari 2021, 19:00 WITA
Warga Satu Gang Terkonfirmasi Covid-19

Warga Satu Gang Terkonfirmasi Covid-19

Selasa, 26 Januari 2021, 17:00 WITA
Dukung Kinerja Pejuang Medis, Pupuk Kaltim Kembali Salurkan Extra Fooding dan Suplemen ke RS Pupuk Kaltim

Dukung Kinerja Pejuang Medis, Pupuk Kaltim Kembali Salurkan Extra Fooding dan Suplemen ke RS Pupuk Kaltim

Selasa, 26 Januari 2021, 15:24 WITA
Rapid Antigen Jalur Darat di Balikpapan Sampai 29 Januari

Rapid Antigen Jalur Darat di Balikpapan Sampai 29 Januari

Selasa, 26 Januari 2021, 14:58 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.