SANGATTA – Puluhan gua di Kutim merupakan ciri khas daerah yang harus dilestarikan dan dikenalkan pada khalayak. Terlebih Kutim merupakan pemilik gua karst cadas tertua di dunia.
Di dalam puluhan gua tersebut, terdapat coretan, lukisan, atau cap di dinding gua atau tebing yang dibuat oleh orang-orang purba, sebagai media untuk menyampaikan pesan atau catatan-catatan peristiwa. Bentuk visual yang terdapat di dinding-dinding gua merupakan alat komunikasi antarmanusia pada zaman dahulu.
Namun sepertinya, masyarakat Kutim sendiri belum banyak yang mengenal gua-gua tersebut. Seperti gua Mangkuris yang terletak di Kecamatan Karangan, yang berusia 40 ribu tahun dan telah ditetapkan menjadi warisan dunia.
Dikatakan oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kutim Nurullah, sejumlah kecamatan memiliki beragam gua, sehingga jika dikalkulasi mencapai 39 gua di Kutim.
“Dari 46 gua yang ada, 39 milik Kutim dan tujuh milik Berau, seluruhnya memiliki cadas atau cap tangan yang berbeda-beda,” jelasnya saat disambangi di ruang kerjanya, belum lama ini.
Dengan adanya kekayaan alam yang membentang, rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang berminat untuk melakukan penelitian.
“Tak menyangka saat Kutim dinobatkan menjadi pemilik gua cadas tertua di dunia dibanding dengan negara lain. Rasanya pasti bangga sekali, sehingga pengamanan di sana diperketat,” katanya.
Dengan adanya gua tersebut, berarti membuktikan bahwa Kutim sudah dihuni penduduk sejak 40 ribu tahun lalu, tentunya ini menjadi tempat bersejarah dan harus dilestarikan.
Sementara untuk akses menuju kesana, Nurullah mengatakan sudah tidak lagi sulit. Namun waktu yang ditempuh juga cukup jauh. Untuk bisa menjangkau gua-gua tersebut, para pengunjung bisa melewati jalur darat yang cukup jauh, dan ada pula yang melalui akses transportasi air.
“Jalan menuju kesana tidak sulit sekarang, bisa ditempuh pakai mobil atau juga ketinting. Saat ini, gua-gua tersebut dibantu pengelolaannya oleh masyarakat adat sekitar,” tandasnya.
Langkah selanjutnya, katanya pengembangan pariwisata dan budaya di Kutim akan digencarkan. Untuk mengenalkan ke masyarakat, Gua Tewet di Bengalon akan dibuat sama terkenalnya dengan Mangkuris.
“Di Bengalon juga ada akan dikembangkan, semoga saja bisa mengikuti jejak Mangkuris yang akan menjadi geopark,” harapnya.
Terpisah, Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, mengatakan Kutim merupakan pemilik gambar cadas tertua di dunia. Menurutnya hal ini telah diakui oleh peneliti dari Australia. “Kita harus berbangga, berarti peradaban itu berasal dari Kutim. Mari tingkatkan kesadaran untuk menjaga karts,” tuturnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post