BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama Persatuan Isteri Karyawan Pupuk Kaltim (PIKA PKT) kembali menunjukkan perhatiannya kepada warga Kampung Melahing.
Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Better Living in Melahing, Jumat (24/8) kemarin Pupuk Kaltim menggelar pelatihan hidroponik di teras rumah Ketua RT 30 Tanjung Laut Indah.
Keterbatasan lahan subur atau tanah di permukiman atas laut mendasari adanya pelatihan itu. Maka dipilihlah teknik hidroponik sebagai salah satu upaya penghijauan di Kampung Melahing. Sekaligus sebagai bentuk kepedulian Pupuk Kaltim terhadap lingkungan sekitar perusahaan.
“Kami ingin mengajarkan teknik hidroponik kelanjutan dari metode tanaman rambat pergola yang sudah diajarkan,” ujar Person In Charge (PIC) Program Better Living in Melahing Irma Safni dalam sambutannya.
Tak hentinya ia mengingatkan peserta pelatihan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di rumah masing-masing. Kemudian merawat tanaman hidroponik tersebut. Agar mampu menghemat pengeluaran belanja bulanan rumah tangga serta menghemat waktu membeli sayur-mayur ke darat.
Pada pelatihan ini, warga diberikan rak sederhana dari pipa paralon yang sudah dirakit. Lengkap beserta bibit sayuran, media tanam, dan alat bantu lainnya. Sebagai contoh salah satu metode bercocok tanam dengan teknik hidroponik.
“Ini hanya salah satu sampel. Kami berharap Pak RT dan semua warga dapat mengkreasikan menjadi lebih banyak lagi,” tegas Irma.
Warga Melahing terus dihimbau agar memiliki kesadaran dalam memelihara dan menjaga lingkungan. Khususnya bagi para ibu harus peduli terhadap penghijauan di kampungnya. Dengan demikian wisata Kampung Melahing dapat memiliki daya tarik, terutama penghijauan yang dilakukan di atas laut.
Lanjut Irma, jika nantinya hasil produksi tanaman hidroponik di Kampung Melahing berkembang bahkan berlebih, tidak menutup kemungkinan dapat dikomersilkan. Selain rumput laut dan teripang yang sudah dibudidayakan, sayur-mayur hasil hidroponik dapat menjadi produk unggulan salah satu mitra binaan Pupuk Kaltim ini.
“Mudah-mudahan di Kampung Melahing ke depan tidak akan terjadi kekurangan bahan makanan. Kebutuhan harian seperti sayur-mayur dapat tercukupi,” harap dia.
Di tempat sama Ketua Bidang Pendidikan PIKA PKT, Reta Jaka Kirwanto menjelaskan terkait cara sederhana bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Ia pun menerangkan alasan berhidroponik, antara lain dapat dilakukan di berbagai tempat, pemeliharaan lebih mudah, hingga terhindar dari segala penyakit yang bersumber dari tanah.
Adapun tanaman yang dapat dibudidayakan melalui teknik hidroponik di antaranya sayuran dan buah, tanaman herbal, hingga tanaman hias. Sementara media tanam biasanya menggunakan cocopeat atau sabut kelapa, arang, hidroton (tanah liat yang dibakar), rockwool atau busa.
Selain metode dengan rak susun, tim juga menjelaskan teknik hidroponik menggunakan sistem sumbu (wick system). Memanfaatkan botol plastik bekas dan kain flanel sebagai sumbu. “Bapak Ibu dapat berkreasi menggunakan wadah bekas lainnya sebagai media pada teknik ini,” kata Reta.
Di akhir pelatihan, ia memberi kiat merawat tanaman hidroponik dengan meletakkan tanaman di tempat yang dapat terkena cahaya matahari. Serta terlindung dari air hujan. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: