BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali membuktikan komitmen mereka terhadap lingkungan hidup dengan melakukan konservasi keanekaragaman hayati. Kali ini dalam rangka Road to Hari Konservasi Alam Nasional 2018, Pupuk Kaltim bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK) melaksanakan kegiatan reintroduksi Anggrek Hitam di kawasan TNK.
Anggrek Hitam merupakan salah satu jenis anggrek asli Indonesia khas Kaltim yang telah dikategorikan sebagai flora terancam punah, dilindungi dan dilarang diperdagangkan secara bebas, kecuali hasil penangkaran sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 07 tahun 1999. Keberadaannya di alam sudah sangat langka. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya habitat Anggrek Hitam akibat kebakaran hutan dan perambahan, sedangkan perkembangbiakannya di alam sangat lambat.
Pupuk Kaltim telah lama melakukan konservasi Anggrek Hitam dengan pengembangbiakan menggunakan metode kultur jaringan. Metode tersebut sangat tepat untuk memperbanyak Anggrek Hitam dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yg relatif lebih singkat. Tetapi kegiatan konservasi ini dianggap belum lengkap apabila bibit-bibit hasil pengembangbiakan ini tidak dikembalikan ke habitat alaminya.
Oleh karena itu pada Sabtu (4/8) lalu di Area Objek Wisata Alam Sangkima yang berada di Area TNK, Pupuk Kaltim menyerahkan seribu Anggrek Hitam yang telah mereka kembang biakan kepada pihak TNK untuk dilakukan reintroduksi kembali ke habitat aslinya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana, Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang, Kepala Balai TNK Nur Patria Kurniawan, perwakilan perusahaan yang merupakan mitra TNK, dan tamu undangan lainnya.
Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana dalam sambutannya berharap melalui kegiatan tersebut, masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga keberadaan Anggrek Hitam dan lebih mengenal tentang Anggrek Hitam, serta mengetahui bahwa Anggrek Hitam yang legal untuk diperjualbelikan adalah yang merupakan hasil penangkaran seperti milik Pupuk Kaltim.
“Pupuk Kaltim sangat peduli terhadap kelangsungan hidup dari flora khas Kaltim tersebut, sehingga diupayakan konservasi Anggrek Hitam dengan metode kultur jaringan. Diharapkan dengan usaha penangkaran Anggrek Hitam ini, bisa menekan jumlah penjualan Anggrek Hitam ilegal, sehingga populasinya di alam terjaga, tetapi tetap dapat memenuhi permintaan pasar atas Anggrek hitam. Karena walaupun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek Hitam, tetapi kepunahan Anggrek Hitam ini di alam bebas tentunya merupakan suatu kerugian yang besar bagi keanekaragaman hayati Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Balai TNK Nur Patria Kurniawan ketika diwawancara memuji apa yang telah dilakukan oleh Pupuk Kaltim tersebut. Karena dengan reintroduksi Anggrek Hitam, maka Pupuk Kaltim telah membantu untuk pemulihan ekosistem yang ada di area TNK. Sebelum terjadi kebakaran hutan di area TNK pada 2015, populasi Anggrek Hitam di TNK sangatlah banyak. Tetapi kemudian habis dilalap api ketika kebakaran tersebut.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini maka populasi Anggrek Hitam yang ada di TNK dapat kembali lagi seperti dulu, sehingga ke depannya Anggrek Hitam ini bisa menjadi ikon wisata TNK, dan masyarakat yang ingin melihat mekarnya Anggrek Hitam tidak perlu jauh-jauh ke tempat lain untuk melihatnya. Cukup di TNK saja,” harapnya.
Selain kegiatan reintroduksi Anggrek Hitam, hari itu digelar juga event tahunan TNK yaitu Kutai Wana Rally yang di tahun ini telah dilakasanakan untuk ke 12 kalinya.(*/adv/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: