BONTANG – Beberapa tokoh di Kota Taman tercatat sudah mengikuti penjaringan sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota (Wawali) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bontang 2020 mendatang. Mereka mulai mendaftar sejak penjaringan oleh partai politik (Parpol) dibuka untuk umum. Namun dari sekian tokoh yang digadang-gadang maju dalam kontestasi pesta demokrasi, nama Joni Muslim tak kunjung ikut mendaftar.
Padahal, raihan suara Joni Muslim dalam polling Pilkada Bontang 2020 garapan Bontangpost.id terbilang besar. Dari pantauan redaksi hari ini (23/10/2019) hingga pukul 13.46 Wita, Joni Muslim masih unggul dalam bursa bakal cawawali dengan raihan 36,18 persen. Keunggulan Joni dari awal polling dibuka tetap bertahan hingga saat ini.
Sementara itu di bursa bakal cawali, nama Joni Muslim masih berada di posisi ketiga, bersaing dengan Basri Rase dan Neni Moerniaeni. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Bontang ini meraih 19,71 persen suara, sementara Basri masih kokoh di posisi pertama dengan raihan 22,95 persen dan Neni 22,12 persen.
Dari pantauan Bontangpost.id di kantor DPD Nasdem Bontang, hari ini hingga pukul 14.00 Wita terpantau baru satu tokoh yang mengembalikan formulir penjaringan, yakni Andi Ade Lepu yang merupakan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Bontang. Sementara pada pukul 15.00 Wita, Neni Moerniaeni yang juga petahana diperkirakan juga akan mengembalikan formulir.
Sedangkan Joni Muslim hingga kini belum memutuskan akan mendaftar. Selain sebagai Ketua DPD Nasdem Bontang, Joni sendiri pernah menjadi tim inti Neni-Basri saat Pilkada Bontang empat tahun lalu. Diketahui, Nasdem akan menutup pendaftaran penjaringan bakal calon wali kota dan wawali pada hari ini pukul 24.00 Wita nanti.
Dukungan terhadap para bakal cawali dan cawawali di polling ini dapat diberikan melalui laman https://bontangpost.id/poll/poling-pilwali-bontang. (Zulfikar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post