Oleh: Drs. H. Syafruddin Syam, M.AP
Ketua PD Muhammadiyah Kutai Timur
DI tengah suasana idul fitri pada di hari yang cerah ini laksana berada di tengah hamparan padi yang siap untuk dipanen dimana Ramadhan adalah masa memupuk dan memelihara dan persiapan sebelum Ramadhan adalah masa persiapan dan masa tanam, sehingga pada pagi hari ini seluruh kaum muslimin bergembira menyambut datangnya hari berbuka ( yaumul Fithr) yang sebagian orang menyebutnya sebagi hari kemenangan.
Setelah sebulan penuh kita berpuasa, melakukan tarbiyah kepada jiwa kita masing-masing dengan berpuasa selayaknya menempa diri dalam menuju ridha Allah swt yang semuanya akan bermuara pada tujuan puasa Ramadhan itu sendiri, yaitu membangun pribadi yang bertakwa. Semoga amalan puasa yang kita jalanakn, zakat yang kita tunaikan serta shlolat yang kita dirikan sebagai tiang dari agama kita yaitu Dinul Islam diterima oleh Allah swt.
Sekedar penyegaran dari tujuan dari pada puasa itu sendiri yang bertujuan membangun ketakwaan dalam jiwa kita masing-masing mari kita pertahankan apa nilai ketakawan yang telah kita raih agar penggemblengan jiwa selama satu bulan penuh tidak sia-sia. Mari kita ingat kembali perintah Allah dalam surat albaqarah ayat 183 :
Artinya :Wahai orang-orang yang beriman, telah datang kewajiban atas kalian untuk berpuasa sebagai juga diwajibkan kepada umat sebelum kalian agar kalian semua menjadi bertakwa.
Jika kita mencermati dengan baik, maka tujaun yang paling utama adalah adanya kehendak Allah swt yang menginkan kita semua sebagai hamba-Nya agar senatiasa bertakwa kapadaNya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa karena adanya rasa takut (Khauf) akan janji Allah swt akan segala adzab (siksa) Allah swt yang pasti akan datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan bila kita tidak mengindahnya.
Makna Taqwa yang kedua adalah karena kita harus tunduk (thaat) karena memang apa yang kita miliki termasuk jiwa dan raga ini adalah milik Allah swt.
Kemudian taqwa dalam tujuan yaitu mengharap ridho Allah swt, sehingga jika ridho Allah swt. Maka rahmat dan hidayahNya pun dapat sampai kepada kita semua, Amien.
Berkaca kepada hadits nabi Muhammad saw, yang mengabarkan kepada pengikutnya dalam hal ini adalah umat Islam seluruhnya yang berbunyi :
Artinya : Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan kesungguhan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ( HR. Bukhori).
Betapa bijaknya Allah swt. Yang memberikan kabar kepada kita semua melalui Rasulnya yaitu nabi Muhammad Saw yang menunjukan kasih dan sayangnya kepada hambanya yang bersedia memberikan ampunan, melalui puasa Ramadhan yang telah kita jalankan selama sebulan penuh, semoga kita termasuk ke dalam orang yang menjalankan puasa dengan kesungguhan, gembira dalam puasa kita, selalu merindukan bulan yang penuh berkah tersebut untuk selalu bertemu dan diberikan kekuatan untuk menyambut dan menjalannya, seperti kabar Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan ibadah.
Namun demikian karena puasa ini juga adalah ibadah yang menjadi hak Allah atas pahalanya, maka tidak sedikit yang perjalanan Ramadhannya itu sia-sia. Mereka hanya berpuasa raganya saja, tapi mereka tidak menjaga dan mengamalkan hakikat dari puasa itu sendiri, maka sungguh merugilah mereka yang demikian itu.
Mereka hanya bereuforia, demam dengan Ramadhan ( ikut-ikutan) sehingga dalam melaksanakan perintah puasa dan ibadah lainnya termasuk yang sunah bisa mengalami kejenuhan yang akhirnya merasa lelah dan bosan dengan suasana Ramadhan. Tentunya kita berharap di hari Fitri ini kita semua mendapat ridha Alllah swt sehingga kita menjadi sesuai dengan kualitas udaha kita dalam berupaya menggapai derajat takwa.
Dalam kesempatan ini kami turut merasa prihatin atas peristiwa yang banyak menghebohkan media masa dan dunia maya, terlepas dari “rekayasa” pemberitaan, dan maraknya berita HOAX, maka diperlukan infiltrasi dari yang kuat, keistiqomahan dalam menjalani hidup berdasarkan Qur’an dan Sunnah untuk membentengi diri dari maraknya fitnah yang menyebar tanpa mengenal batas ruang dan waktu, maka dari kita perlu selektif dalam menerima berita atau kabar,
diperlukan tabayyun dalam setiap informasi yang kita terima dari pihak manapun agar kita tidak ikut serta menjadi “tukang fitnah” secara di sengaja maupun tidak maka kita semua akan berada di zaman fitnah yang sangat kejam bahkan kita juga akan memfitnah saudara seiman dengan kita dengan berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Allah swt berfirman dalam surat Alhujurat ayat 6 yang berbunyi : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Tidak lupa kami dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kutai Timur, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan sholat Id ini baik para Panitia, yang terlibat secara langsung maupaun tidak langsung yang telah mengupayakan suksesnya palaksanaan Shalat Id kita, pihak yang telah mendukung seperti yang menyediakan tempat, ataupun dalam bentuk lain yang tidak bisa kami sebutkan, Pihak kepolisian maupun keamanan sipil lainnya yang telah turut serta menjaga keamanan bersama sehingga pelaksanaan ini sholat Id bisa berjalan dengan aman. Wallahu a’lam bishawab. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post