SAMARINDA – Rendahnya partisipasi masyarakat disetiap perhelatan pesta demokrasi di Bumi Etam membuat Relawan Cakra Kaltim mengambil langkah inisiatif. Salah satunya dengan menggagas pendidikan politik, Rabu (11/7) mendatang.
Kegiatan yang akan berlangsung di Perum Pondok Alam Indah, Ruko Nomor 2, Jalan AW Syahranie Samarinda ini, akan menghadirkan pengamat politik kondang Rocky Gerung.
Ketua Relawan Cakra Kaltim, Irwan mengaku, kuliah politik ini sengaja digagas pihaknya sebagai upaya mendorong partisipasi politik masyarakat. Selain itu, lewat kegiatan itu, pihaknya ingin masyarakat melek politik.
“Kuliah politik adalah program saya melalui relawan cakra dengan tujuan sebagai salah satu pendidikan politik bagi masyarakat Kaltim, mengingat secara data bahwa ketertarikan masyarakat Kaltim terhadap politik nasional maupun lokal masih rendah,” katanya, Jumat (6/7).
Salah satu indikator masih rendahnya partisipasi politik masyarakat yakni dengan tingginya angka masyarakat golongan putih (golput). Contoh terdekatnya yakni partisipasi masyarakat di Pemilihan Gubernur (Pilgib) Kaltim 2018 yang berada di bawah 60 persen.
“Setiap perhelatan pilkada atau pileg, angka golput selalu tinggi. Dan saya kira ini penting untuk mendapatkan perhatian serius,” kata pria yang akan maju sebagai calon anggota DPR RI ini.
Irwan menjelaskan, kuliah politik yang digagas pihaknya, tidak hanya sebagai wadah melakukan pendidikan politik. Tetapi kegiatan ini akan jadi wadah untuk mendidik dan membangun kesadaran anak muda, bahwa berpartisipasi dalam politik itu sangat penting.
“Kuliah politik ini bertujuan menyasar generasi muda Kaltim, dengan tujuan membangun kesadaran politik di tengah skeptisnya mayoritas generasi milenial Kaltim terhadap politik,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrat ini mengambarkan pentingnya partisipasi politik dengan mengutip pernyataan penyair Jerman (Bertolt Brecht), bahwa buta yang paling buruk adalah buta politik. “Dia tidak mendengar, tidak berbicara dan berpartisipasi dalam peristiwa politik, dia tidak tau bahwa harga kacang sekalipun ditentukan oleh keputusan politik,” ucapnya melanjutkan kutipan Bertolt.
Ke depannya, putra Kutai Timur asal tanah Sangkulirang ini mengemukakan, tokoh nasional yang diundang untuk menggugah kesadaran politik masyarakat akan terus berganti.
“Harapannya, mereka bisa sharing terkait pengetahuan tentang politik mulai dari filsafat, sosial, ekonomi maupun yang lainnya. Outputnya adalah tumbuhnya kesadaran politik di masyarakat khusunya generasi muda Kaltim,” tandasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: