JARUM jam telah menunjukkan pukul 12.30 wita, beberapa warga nampak berbondong-bondong menuju sebuah warung makan di sekitar Jalan Pattimura. Baik itu para lansia, pedagang kaki lima, maupun anak sekolah. Para pengunjung langsung dipersilakan oleh salah satu pramusaji berbadan tinggi yang berdiri di belakang meja dan etalase, untuk mengambil sendiri menu yang telah dihidangkan di atas meja. Seperti nasi, tempe goreng, dan sambal goreng tempe, serta air minum.
Hanya Ikan yang diberikan satu persatu oleh Agus Suharjo. Makanan itu langsung disantap dengan lahap. Usai makan, para pengunjung langsung mengantar sendiri piring dari bahan rotan tersebut ke tempat cucian, lalu bersalaman dan mengucapkan terima kasih kepada Agus –sapaan akrabnya. Tanpa mengeluarkan sepeser rupiah pun dari kantongnya untuk diberikan kepada pelayan.
“Ini warung makan untuk kaum duafa, yang makan di sini gratis,” ungkap Agus Suharjo kepada awak media saat ditemui di Shelter Shodaqoh Baburrahmah, Selasa (3/9/2019).
Pria yang bekerja sebagai agen koran ini memaparkan, warung tersebut telah beroperasi sejak 3 pekan lalu. Jadwal bukanya hanya 4 hari dalam seminggu. Terhitung dari Senin – Kamis, dari pukul 12.30 – 14.00. “Selesai sholat zuhur bukanya, biar bisa salat dulu,” jelasnya.
Walaupun gratis, menu yang disajikan setiap harinya bervariasi dan enak disantap. Dari ayam, daging, ikan, serta sayur mayur yang bergizi. Pihaknya menyediakan sekira 70 porsi perhari. “Kalau tidak habis kami bungkus untuk dibagikan ke rumah kaum duafa yang ada di sekitar sini,” ucapnya.
Warga yang ingin makan di warung tersebut cukup banyak, dalam sehari paling rendah mencapai 50 orang. Namun menurutnya warga masih enggan untuk mampir makan, bahkan sesekali Agus dan relawan lainya memanggil warga yang lewat. “Susah mas yang mau diajak makan di sini,” ucapnya.
Namun, memberikan makan gratis yang dipioneri oleh empat orang yaitu Sigit sebagai penyumbang dana, Agus, Dudung, dan Edi Kusmanto ini sudah berjalan setahun terakhir. Diawali dengan makan bersama di Masjid Baburrahmah usai Salat Jumat, yang dilanjutkan dengan memberikan makanan bagi kaum duafa di sekitar tempat ibadah itu. Tujuannya, agar dapat meringankan beban kaum duafa.
“Supaya masyarakat sekitar Masjid Baburrahmah jangan sampai ada yang tidak makan dalam sehari,” ucapnya.
Saat ini dana untuk membeli bahan makanan maupun menggaji tukang masak dan cleaning service, masih didominasi pendanaanya oleh Sigit yang merupakan pimpinan di sebuah perusahaan. Akan tetapi, perlahan-lahan, donatur lainya sudah mulai bermunculan memberikan sayuran, maupun lauk pauk lainnya. Sehingga mengajak bagi warga yang ingin menyumbangkan dana maupun bahan makan dipersilakan. “Kadang pedagang kasih sayuran atau ayam kesini,” paparnya. (Zaenul)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda