SANGATTA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga mengajukan pengadaan alat hemodialisa ke pemerintah pusat. Hal ini disebabkan tingginya permintaan warga untuk cuci darah di Kutai Timur. Mengingat saat ini kondisi keuangan daerah mengalami krisis.
“Kami coba ajukan ke pusat untuk membantu pengadaan alatnya,” ucap Direktur RSUD Kudungga Sangatta, Anik Istiyandari.
Menurut dia, keberadaan alat cuci darah atau hemodialisa di RSUD Kudungga memang sudah menjadi kebutuhan. Mengingat dalam sebulan saja, lebih dari 30 orang pasien gagal ginjal akut serta gagal ginjal kronis asal Kutai Timur yang harus dirujuk ke Rumah Sakit di Samarinda, untuk menjalani perawatan cuci darah.
“Penyebabnya, kami tidak punya alatnya. Jadi tidak bisa melakukan penanganan. Mau ngga mau pasiennya dirujuk ke luar daerah,” jelasnya.
Saat ini pengajuan pengadaan alat cuci darah tersebut, sudah dimasukkan usulannya kepada Kementrian Kesehatan melalui usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018. Sementara nilai anggaran yang diajukan sebesar Rp 11 miliar, karena sekaligus usulan pengadaan peralatan treadmill dan beberapa peralatan medis lainnya.
Selain itu, pengadaan alat cuci darah ini memang merupakan program RSUD Kudungga pada 2018 mendatang, sebagai pusat cuci darah dengan empat unit alat cuci darah.
“Pengadaan ini dilakukan secara elektronik atau E-Catalog, dengan nilai yang sudah jelas dan tinggal dilelangkan saja jika pusat merestui dan mengucurkan anggaran yang diusulkan tersebut,” aku Anik (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post