bontangpost.id – Satu rumah di Kampung Masdarling, Kecamatan Bontang Barat, turut terdampak normalisasi sungai yang diduga dikerjakan oleh Pemprov Kaltim. Hal itu menyebabkan pondasi rumah menggantung.
Meski tidak ada bagian yang miring, namun jarak dari rumahnya ke bibir sungai sangat dekat, sehingga dikhawatirkan konstruksi rumah ambrol.
Pemilik rumah Usman mengatakan, saat pengerjaan dilakukan, sebenarnya ia telah memberitahukan kepada pelaksana bahwa area tersebut rawan longsor.
Ia juga pernah memasang pancang untuk mengantisipasi longsor, namun proyek tetap berjalan. Alhasil, pancang yang dipasang patah.
“Saya kira pekerjaan ini (normalisasi sungai) memang kurang pengawasan, sehingga akhirnya kurang baik,” katanya saat ditemui redaksi Bontang Post, Rabu (7/8/2024).
Ia menyebut, kondisi tersebut telah berlangsung sekitar dua atau tiga pekan sejak pekerjaan normalisasi selesai. Kemudian ia memutuskan untuk melapor ke pihak kelurahan.
Mengingat hujan yang kerap terjadi beberapa waktu ini cukup membuatnya resah, takut tanah terkikis parah.
“Dari kelurahan menjembatani ke dinas terkait untuk melakukan penanganan sementara,” sebut pria yang sudah bermukim di wilayah itu selama 8 tahun.
Diakuinya, tak hanya kediamannya yang terancam. Beberapa rumah di sekitarnya juga nyaris terdampak. Namun rumahnya yang diduga paling parah, sehingga mendapatkan penanganan terlebih dahulu.
Berdasarkan pantauan redaksi Bontang Post, dua unit alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang telah diterjunkan untuk melakukan penanganan sementara. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post