SANGATTA – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XIII 2017 yang rencananya akan digelar akhir bulan Maret atau awal bulan April 2017 mendatang tersebut tidak lagi dilaksanakan didalam kota Sangatta. Akan tetapi dilempar ke pedesaan. Yang beruntung pada tahun 2017 ini ialah kecamatan Teluk Pandan. Pasalnya, siar Islam tahunan tersebut disepakati dilaksanakan Teluk Pandan sebagai tuan rumah MTQ.
Dikatakan Sekretaris Panitia, Muhammad Junaid, ada yang menarik pada MTQ kali ini. Ialah, seluruh peserta tidak lagi dihunikan di hotel mewah, akan tetapi disebar dibeberapa rumah warga setempat. Jadi, yang menjadi hotel bagi peserta di 18 kecamatan tersebut ialah rumah warga. “Jadi bermalamnya dirumah warga. Tidak lagi di hotel seperti halnya di Sangatta,” ujar Junaid yang juga merupakan Sekretaris Camat Teluk Pandan.
Saat ini, katanya, pihaknya baru menyiapkan beberapa kebutuhan penghelatan akbar tersebut. Diantaranya asrama peserta qori dan qoriah. Sedangkan yang lainnya masih dalam tahap pembicaraan. Seperti, lokasi asrama utama, air bersih maupun anggaran. Untuk lokasi asrama utama, tempat alternatifnya ialah didepan kantor camat. Tinggal, yang perlu dipikirkan ialah masalah air bersih dan anggaran.
“Kami masih terkendala air bersih. Telaga bening yang merupakan sumber air baku PDAM Teluk Pandan, saat ini sudah menipis. Kendati musim hujan tiba. Padahal, air bersih merupakan satu-satunya hal yang paling diperlukan pada saat MTQ nanti. Sedangkan anggaran, sesuai dengan kebutuhan kami ialah sebesar 9,8 miliar. Itu maksimalnya. Tetapi sampai saat ini, data MTQ itu kami belum tau berapa,” katanya.
Yang jelas, selain mengandalkan anggaran dari pemerintah, pihaknya juga berencana akan menggaet semua perusahaan yang beroperasi di Kutim. Karena sangat disayangkan, jika perusahaan mengeruk hasil bumi Teluk Pandan namun tidak memberikan sumbangsi kepada daerah. Karenanya, perusahaan wajib memberikan kontrubusi yang besar dalam perayaan MTQ ini. “Kami juga akan libatkan perusahaan. Mudahan saja, mereka bisa membantu acara kami ini,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, turut mengomentari permasalahan MTQ tersebut. Namun dirinya lebih condong pada persediaan air bersih. Karena dirinya menganggap, jika air bersih merupakan permasalahan yang paling sakral. “Kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait untuk segera melakukan pembenahan. Salah satu caranya ialah dengan membuatkan sumur bor. Itu segera dibuatkan,” pintanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: