BONTANGPOSTID, Kubar – Sejak Sabtu (28/9/2024) rute alternatif Kutai Barat – Samarinda atau yang lebih dikenal dengan “Tol Akasia” resmi ditutup untuk pengguna umum,kendaraan dinas dan travel.
Hanya kendaraan dari kawasan binaan atau yang mendapat izin tertulis dari PT AAU.
Penutupan akses jalan ini dilakukan oleh PT AAU, menyusul dalam beberapa waktu terakhir banyak kecelakaan yang diakibatkan kelalaian pengguna jalan yang tidak mengindahkan aturan dan tata tertib pengguna jalan di jalur Hauling PT AAU.
PT Acasia Andalan Utama ( AAU) menilai perlu dilakukan penutupan akses jalan hauling dari kendaraan umum,travel, Kedinasan dan lain- lain.
Selain sejumlah alasan di atas, ada alasan yang paling mendasar dimana kebanyakan pengguna jalan PT AAU tidak menyadari, memahami dan mengerti bahwa jalan yang dilalui adalah milik PT AAU.
“Ya pengguna jalan yang menumpang melintas di jalan PT AAU, kebanyakan tidak mau mentaati tata tertib berkendara di jalan PT AAU. Itu juga yang menjadi dasar manajemen pertimbangkan untuk menutup dari pengguna jalan tanpa izin,” ungkap salah satu Security yang bertugas menjaga Portal di pintu msuk PT AAU, Senin ( 7/10/2024).
Petugas keamanan yang meminta namanya tak ditulis mengungkapkan pengguna jalan ini biasanya memacu kendaraan secepat mungkin tanpa mengikuti batas kecepatan yang ditetapkan yakni 40 kilometer perjam.
“Beberapa waktu lalu bahkan ada pegguna jalan yang menggunakan plat Dinas,Ngomel-ngomel katanya menghambat perjalanan, padahal saat itu kami stop kan kendaraan untuk menjaga safety karena sedang ada penebangan,” ungkapnya.
Sungguh disayangkan kurangnya kesadaran dan pemahaman saat menggunakan jalan perusahaan menyebabkan sering terjadi kecelakaan baik kecelakaan tunggal maupun melibatkan unit lainnya.
Apalagi saat musim kemarau rawan sekali karena jalan perusahaan berdebu tebal, pengemudi harus extra berhati-hati.
Di Jalan hauling PT AAU dalam beberapa terakhir, tercatat beberapa kali insiden yang melibatkan pengguna jalan.
Bahkan melibatkan karyawan PT AAU yang mengalami patah tulang akibat insiden menghindar travel.
Akses alternatif ini ditutup sungguh disayangkan padahal melalui jalan alternatif Tol Akasia perjalanan lebih singkat bisa ditempuh dalam waktu 6-7 jam. Rute Tol Akasia jauh lebih singkat hanya berjarak kurang lebih 260 kilometer.
Bandingkan dengan perjalanan melalui ruas jalan nasional Trans Kaltim yang berjarak sepanjang 315 kilometer, dan tak jarang harus ditempuh hingga belasan jam.
Akibat badan jalan raya beraspal maupun jalan tanah yang dilalui kendaran banyak yang tidak mulus. Bukan rahasia lagi, kalau kondisi ruas jalan Trans Kaltim menuju Kabupaten Kutai Barat ini tidak sepenuhnya mulus.
Bahkan di beberapa ruas jalan bahkan sampai berlubang dan dibiarkan menganga selama bertahun-tahun.
Bagi yang tidak terbiasa, perjalanan melalui rute tersebut akan terasa sangat melelahkan. Akibat jalan rusak, berdampak pada transportasi masyarakat menuju ke kabupaten atau kota lain selain ke Samarinda. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post