Menilik Cerita Petugas Haji Saat Mendampingi Jemaah: Tasnim Muin
Media sosial WhatsApp kini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, tak terkecuali para jemaah dan petugas haji. Selama di tanah suci, Whatsapp sangat membantu petugas dalam berkomunikasi dengan jemaah.
Bambang, Bontang
Selalu menjalin komunikasi baik secara lisan maupun media sosial, menjadi salah satu kunci Tasnim Muin mengkoordinir dan menyampaikan informasi ke para jemaah kloter 4 Balikpapan dengan mudah. Apalagi tahun ini, kloter yang dia bawa pun berhasil dinyatakkan sebagai kloter paling tertib. Baginya, ini semua berkat sinergi dari semua pihak serta kemudahan dalam berkomunikasi lewat media sosial WhatsApp.
Penyampaian keluhan, informasi, maupun hal-hal teknis lainnya pun juga sudah tersistem secara struktural. Jika bersifat informasi, dari petugas kloter akan meneruskan ke ketua rombongan (karom), lalu diteruskan ke kepala regu (karu), baru disampaikan ke jemaah. Begitu pula dengan keluhan-keluhan dari jemaah, petugas karu akan menyampaikan ke karom, lalu karom menyampaikannya ke ketua kloter. Sehingga koordinasi yang dibangun benar-benar rapi.
“Dari satu sisi, jemaah haji kita tahun ini lebih cerdas. Mereka juga lebih bijak dalam berbuat dan menyikapi perbedaan pendapat. Kepatuhan mereka terhadap instruksi jemaah juga cukup baik,” terang Tasnim, (17/9) kemarin.
Pria yang menjabat sebagai Kasi Pendidikan Islam Kemenag Bontang itu juga memiliki kisah suka duka selama ibadah haji. Diantaranya, kerap kali mencari jemaah yang tersesat di Madinah maupun Makkah hingga kondisi cuaca terkini. Paling ekstra, saat puncak ibadah haji di ARMINA (Arafah, Muna, Musdalifah) di mana seluruh tenaga dan pikiran jemaah habis terkuras.
“Sempat baru akan masuk tenda di hari pertama, jemaah langsung disuguhkan badai pasir, Beruntung tenda jemaah tidak ada yang kena rubuh. Hanya tenda petugas saja yang rubuh saat itu,” sebutnya.
Selain itu, padatnya jemaah di aktivitas ARMINA membuat beberapa jemaah akhirnya harus tidur di pinggir-pinggir tenda. Hal ini lantaran jika semua jemaah menumpuk di dalam tenda, maka tendanya tidak akan pas.
“Namun kekurangan-kekurangan tahun ini bisa kami atasi. Semoga pelaksanaan tahun depan bisa lebih baik lagi,” tukasnya (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: