Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 19 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Salman Tidak Mampir

Reporter: M Zulfikar Akbar
Minggu, 24 Februari 2019, 11:17 WITA
dalam Dahlan Iskan
2 menit dibaca
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

DAHLAN ISKAN

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Mestinya sang Pangeran mampir Jakarta. Dalam perjalanannya ke Pakistan, India dan Tiongkok. Itulah jadwal yang pernah diumumkan. Di media internasional.

Tapi sang Pangeran tiba-tiba sudah di Beijing. Bikin kejutan pula: melakukan kerjasama investasi. Sekitar Rp 400 triliun. Pembicaraan dengan Tiongkok itu juga begitu konkrit: siapa yang akan menangani investasi itu.

Arab Saudi akan diwakili Saudi Aramco. Milik kerajaan sepenuhnya. Setelah saham Amerika dibeli Arab Saudi. Tiongkok diwakili BUMN-nya: Norinco. Yang selama ini dikenal sebagai BUMN bidang industri pertahanan.

Disepakati pula Aramco dan Norinco membentuk perusahaan patungan. Namanya sudah langsung diumumkan: Huajin Aramco Petrochemical.

Lokasi proyek juga sudah ditunjuk. Di Kabupaten Panjin, Provinsi Liaoning. Di kawasan Manchuria. Tidak jauh dari Korea Utara.
Lokasi itu saya kenal dengan baik. Saya dua kali ke sana. Dulu.

Orang Tiongkok menyebut Panjin (baca: 盘锦) sebagai ‘Kuwaitnya Tiongkok’. Salah satu penghasil minyak mentah terbesar di sana.

Ada dua wilayah di Manchuria yang kaya minyak. Satunya lagi di Dajing (大庆), provinsi Heilongjiang. Tetangga Liaoning.

Baca Juga:  Mensyukuri 11 Tahun Hati Baru

Proyek yang utama adalah kilang minyak. Sebesar 300.000 barrel/hari. Berikut industri kimia turunannya. Dan masih banyak lagi proyek lainnya.

Arab Saudi pernah menjanjikan proyek serupa untuk Indonesia. Lokasinya di Tuban, Jatim.

Tapi proyek itu batal. Ada yang bilang begini: janji Arab itu tidak bisa dipegang. Tapi saya punya sumber terpercaya: Indonesialah yang membatalkan. Indonesia lebih tergiur pada tawaran Rusia. Entah lewat siapa. Ada drama yang menarik di balik ini semua.
Hasilnya: proyek kilang Tuban belum dimulai juga. Sampai hari ini. Kita lebih senang impor terus BBM.

Arab Saudi memang sangat berkepentingan membangun kilang. Di mana pun. Produksi minyaknya begitu besar. Mau dijual ke mana? Setelah Amerika tidak perlu impor minyak mentah lagi? Setelah Amerika kini menjadi produsen minyak/gas terbesar di dunia? Terutama setelah memukan teknologi shale gas? Yang bisa mengambil gas di sela-sela bebatuan di bawah tanah? Terutama di negara bagian miskin Alabama?

Tentu Arab Saudi tidak bisa membangun kilang sebanyak-banyaknya di dalam negeri. Tapi sangat bisa di negara lain. Terutama negara yang haus energi. Seperti Tiongkok, India, Pakistan dan Indonesia.

Baca Juga:  Ke Mana Anwar Ibrahim?

Itulah sebabnya Pangeran Mohammad bin Salman agresif. Ia putuskan cepat. Investasi kilang di Pakistan. Di Tiongkok. Dan mestinya di Indonesia. Rasanya ia juga lagi merayu India. Karena itu Pangeran mampir ke India.

Padahal India lagi sewot berat dengan Pakistan. Sewot turunan. Sejak pemberontak Kashmir meledakkan bom. Minggu lalu. Menewaskan hampir 30 milisi pro India.

India menuduh Pakistan di balik bom itu. Pakistan menyangkal berat. Tapi India mau Pemilu. Bulan depan. Bom tadi bisa jadi jualan politik yang laris. Mengibarkan sentimen anti Pakistan sangat digemari suara fanatik Hindu.

Saya tentu tidak tahu mengapa Pangeran tidak jadi mampir ke Jakarta. Pun seandainya tahu, untuk apa ditulis di sini. Dalam suasana seperti ini.

Pangeran memang lagi bikin ayunan menarik. Ia mau bekerja sama dengan Tiongkok. Dalam skala yang begitu besarnya. Padahal dunia tahu: Tiongkok sangat akrab dengan Iran. Bahkan lihat ini: seminggu sebelum kedatangannya ke Beijing Presiden Xi Jinping menerima kunjungan pemimpin Iran.

Baca Juga:  Romantisnya Uluwatu dan Magetan

Arab Saudi juga sahabat terbaik Amerika di Timur Tengah. Tiongkok lagi dijadikan ‘tersangka’ di banyak hal. Tapi Pangeran tetap mengayunkan langkah besar ke Tiongkok.

Tak ragu-ragu. Arab Saudi menjadi pendukung program One Belt One Roadnya Tiongkok. Seperti juga Iran dan Pakistan. Itu karena Pangeran juga punya program besar ke depan: Saudi 2030. Yang tidak lagi bersandar ke minyak bumi.
Pangeran MBS lagi berkiprah.

Ia bikin jalur sutra misterius baru: Riyadh, Lahore, Beijing, Teheran.

Jakarta di luarnya.(dahlan iskan)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskandis way
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan16Tweet10Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Dissos-P3M Dukung Wacana Kenaikan Santunan Kematian 

Penerimaan PKH Bisa Capai Rp 10 juta

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Senin, 16 Mei 2022, 17:11 WITA
Wewenang Kembali ke Daerah, Pengawasan Tambang Liar Diminta Lebih Maksimal

Wewenang Kembali ke Daerah, Pengawasan Tambang Liar Diminta Lebih Maksimal

Kamis, 19 Mei 2022, 20:00 WITA
Penetapan PKPU Lamban, Tahapan Pemilu Tetap Dimulai Bulan Depan

Penetapan PKPU Lamban, Tahapan Pemilu Tetap Dimulai Bulan Depan

Kamis, 19 Mei 2022, 19:00 WITA
Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:55 WITA
Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:00 WITA
Bawa Sabu 22 Kilogram, Kurir Dijanji Upah Rp 300 Juta

Bawa Sabu 22 Kilogram, Kurir Dijanji Upah Rp 300 Juta

Kamis, 19 Mei 2022, 15:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.