BONTANGPOST.ID, Samarinda – Kemacetan yang semakin parah dan polusi udara yang kian meningkat membuat Pemerintah Kota Samarinda bergerak cepat.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah kota ini merancang sistem transportasi umum yang ramah lingkungan untuk mendukung mobilitas warga sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Solusi Efektif untuk Kemacetan
Kepadatan kendaraan pribadi menjadi salah satu penyebab utama kemacetan di Samarinda, terutama pada jam sibuk.
Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyebut bahwa solusi ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, tetapi juga menekan emisi karbon secara signifikan.
“Kami fokus menghadirkan transportasi umum berbasis listrik yang akan beroperasi mulai 2025. Ini adalah prioritas kami,” ungkap Manalu.
Inovasi Transportasi; Bus Listrik Berbasis Skema BTS
Sebagai langkah awal, pemerintah telah merancang empat trayek utama, termasuk Trayek 1A dan 1B, yang didukung oleh skema Buy The Service (BTS).
Skema ini memungkinkan pemerintah membeli layanan dari operator dengan pembayaran berbasis jarak tempuh.
Bus yang digunakan akan sepenuhnya berbasis listrik, mendukung visi Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk mengurangi polusi udara hingga 60–70 persen, yang saat ini didominasi oleh emisi kendaraan bermotor.
Keunggulan Bus Listrik
Setiap bus dirancang dengan standar operasional tinggi, termasuk:
- Waktu tunggu antarbus maksimal 12 menit.
- Jam operasional hingga 12 jam per hari.
- Spesifikasi bus medium yang sesuai kebutuhan, diperoleh melalui e-katalog.
Dengan menggantikan bahan bakar fosil yang menghasilkan sekitar 2,5 kg emisi per liter, penggunaan bus listrik diharapkan menjadi langkah besar menuju kota berkelanjutan.
Keterlibatan Semua Pihak
Keberhasilan program ini juga bergantung pada sinergi berbagai pihak, seperti Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan operator lokal.
Pendekatan kolaboratif ini dilakukan sejak tahap perencanaan untuk memastikan kelancaran implementasi di lapangan.
Langkah Menuju Masa Depan Hijau
Program transportasi umum berbasis listrik ini mencerminkan komitmen Samarinda untuk menjadi kota yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan nyaman bagi warganya.
Di samping menyediakan solusi transportasi, langkah ini juga merupakan upaya nyata dalam melawan perubahan iklim.
Dengan pengadaan bus listrik yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025, Samarinda mengambil langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau.
Program ini tidak hanya menjadi jawaban atas tantangan transportasi, tetapi juga menjadi simbol transformasi kota menuju keberlanjutan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: