Sapi Kurban di Bontang Tak Boleh Dipasok dari Pulau Jawa

Cegah penyakit LSD, sapi kurban di Bontang tidak boleh dipasok dari Pulau Jawa (Jelita/bontangpost.id)

bontangpost.id – Sapi kurban untuk Bontang tidak boleh dipasok dari Pulau Jawa.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyakit yang menjangkiti hewan kurban, berupa Lumpy Skin Disease (LSD).

Fungsional Ahli Muda Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang drh Riyono mengatakan, penyakit tersebut menjangkiti sapi dan kerbau.

Gejalanya berupa benjolan pada kulit hewan. Penyakit tersebut pun rentan untuk menular pada hewan lainnya. Bahkan terbilang lebih cepat dibandingkan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Sudah ada kasusnya di Pulau Jawa, sehingga sapi dari sana dilarang masuk,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan kepada sapi yang sudah masuk ke Bontang. Hal itu sekaligus untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan dikurbankan.

Diketahui, saat ini ada lebih dari 200 ekor sapi yang sudah masuk ke Bontang. Sementara kebutuhan sapi untuk kurban jumlahnya tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni sekitar seribu ekor.

Adapun sejauh ini, belum ditemui kasus serupa di Kaltim. Oleh karena itu, pasokan sapi untuk kurban nantinya berasal dari Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Berbeda halnya dengan kambing ataupun domba.

“Hewan tersebut masih dapat dipasok dari Pulau Jawa,” tandasnya. (*) 

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version